Gubernur New York, Andrew Cuomo, menentang kebijakan Trump. Dia membela mereka dengan menyatakan “saya muslim, yahudi, dan kulit hitam”.
Solopos.com, NEW YORK — Kebijakan kontroversial Presiden AS Donald Trump melarang masuk imigran dari tujuh negara muslim terus dikecam di negara itu. Bahkan, Gubernur New York, Andrew Cuomo, menyatakan langkah Trump bertentangan dengan keyakinannya.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Dalam pidatonya seperti dikutip CBS New York, Minggu (29/1/2017), Cuomo menyampaikan pernyataan simbolik yang menentang pembatasan imigran, khususnya dari negara muslim.
“Sebagai orang New York, saya seorang imigran. Warga saya adalah pengungsi, pengungsi miskin, yang datang dari Italia, karena Ameka adalah tempat untuk kehidupan yang lebih baik. Sebagai Sebagai orang New York, saya seorang Muslim. Sebagai orang New York, saya Yahudi. Sebagai orang New York, saya kulit hitam, saya gay, saya disabel. Saya seorang wanita yang mencari tempat untuk mengecek kesehatannya. Komunitas New York terdiri atas semua hal di atas,” kata Cuomo.
Cuomo menentang kebijakan itu dan berjanji akan membantu para imigran yang tertahan di pintu kedatangan bandara. “Para pengacara saya di kantor konseling Gubernurakan melayani konsultasi bagi siapa pun yang butuh bantuan hukum,” kata dia.
Cuomo juga meluncurkan fasilitas hotline bebas pulsa yang bisa digunakan warga New York untuk melaporkan orang hilang atau tertahan di bandara. Dia pun menegaskan dirinya terbuka dengan kedatangan imigran ke New York.
“Sebagai orang New York yang hidup di bawah bayangan Patung Liberty, kami terbuka untuk imigran baru sebagai sumber energi dan menyambut mereka sebagai sumber revitalisasi negara kami,” kata Cuomo.
"As a New Yorker, I am a Muslim," Gov. Cuomo said Sunday, denouncing Pres. Trump's travel ban. "As a New Yorker, I am Jewish. I am Black…" pic.twitter.com/bVGDF2SLMQ
— CBS News (@CBSNews) January 30, 2017
Bahkan, dia menjamin New York tetap menjadi pusat kedatangan orang-orang dari seluruh dunia yang mencari kesempatan hidup baru dan melindungi mereka. Hotline tersebut dibuka 24 jam setiap hari dan melayani jasa penerjemah bahasa.
Selain itu, Cuomo memerintahkan otoritas pelabuhan di New York dan New Jersey, Departemen Dalam Negeri, dan kantor Gubernur untuk memastikan para imigran atau pengungsi mendapatkan hak mereka.
Donald Trump menandatangani kebijakan eksekutif pada Jumat (27/1/2017) lalu untuk membekukan Program Admisi Pengungsi AS selama 120 hari. Trump juga menerapkan larangan bagi semua orang dari negara-negara yang berpotensi menjadi sarang terorisme selama 90 hari. Negara-negara itu adalah Irak, Suriah, Iran, Sudan, Libya, Somalia, dan Yaman.