SOLOPOS.COM - Padang rumput luas di wilayah Desa Tegalharjo ini ramai dikunjungi warga setelah viral di media sosial Instagram. (Solopos.com/Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, WONOGIRIPadang rumput di Desa Tegalharjo, Kecamatan Eromoko, terpaksa  ditutup setelah viral di media sosial sehingga menimbulkan kerumunan massa. Penutupan ini lantaran objek wisata dadakan tersebut dijadikan tempat bermain layang-layang dan nongkrong warga.

Sebelumnya, padang rumput luas di wilayah Desa Tegalharjo ini ramai dikunjungi warga setelah viral di media sosial Instagram. Akibatnya, ratusan orang memadati area ini baik karena penasaran, bermain layang-layang, hingga sekadar nongkrong.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebenarnya tempat ini berupa genangan air saat musim penghujan menjadi kering karena kemarau yang masuk wilayah Waduk Gajah Mungkur. Selain itu, area ini juga kerap dimanfaatkan warga untuk bercocok tanam.

Baca Juga: Hujan Abu Tipis di Selo Boyolali, Aktivitas Warga Tetap Normal

Camat Eromoko, Danang Erawanto, mengatakan padang rumput berada di wilayah Desa Tegalharjo ditutup karena mengundang massa. Puncaknya adalah pada Minggu (17/10/2021) lalu, ratusan orang memadati area ini.

“Area ini kami tutup untuk wisata, bermain layang-layang, dan ajang berkerumun lainnya. Kami khawatir nanti muncul klaster baru persebaran Covid-19,” kata dia, Rabu (20/10/2021).

Danang menjelaskan padang rumput dadakan ini ditutup mulai Senin (18/10/2021). Pengumuman ia sampaikan melalui MMT yang dipasang di sekitar area agar masyarakat mengetahuinya. Selain itu, jalur masuk dari arah Kecamatan Baturetno juga diblok. Ini demi mengantisipasi bagi warga yang ingin berwisata ke sana.

Baca Juga: Tangkarkan Benih Padi, Pria Asal Kajen Klaten Raup Omzet Rp1 M/Tahun

Meskipun demikian, warga masih bisa melintas di area itu. Seperti diketahui, saat Waduk Gajah Mungkur kering karena kemarau, ada jalur darat yang menghubungkan Kecamatan Baturetno dan Kecamatan Eromoko. Jalur ini melintasi padang rumput tersebut.

“Kalau jalan masih bisa dilalui, tapi padang rumputnya yang ditutup. Kami libatkan pihak kecamatan, Polsek Eromoko, dan Koramil Eromoko. Kami didukung juga dari Polres Wonogiri dari sejumlah polsek sekitar Eromoko,” imbuh dia.

Di sisi lain, sejumlah pihak juga rutin menggelar patroli di area ini untuk memastikan tidak ada warga yang berkerumun. Terlebih pada hari libur nasional Rabu (20/10/2021) yang berpotensi mendatangkan massa.

Baca Juga: Maling Kotak Infak di Masjid Ngawonggo Klaten Lolos dari Kejaran Warga

Tak bisa dimungkiri, penutupan padang rumput itu sempat memicu kontroversi di kalangan pemuda desa setempat. Namun demikian, pihaknya kemudian memberikan pengertian secara persuasif agar mereka memahami risiko membuat kerumunan di masa pandemi.

Sebelumnya, Kepala Desa Tegalharjo, Heny Listyaningsih, mengatakan fenomena padang rumput ini muncul setiap tahun saat WGM surut pada musim kemarau.

“Awalnya banyak orang mengira itu masuk Desa Glesungrejo, Baturetno, tapi masuk wilayah kami sebenarnya,” jelas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya