Solopos.com, BANGKOK – Perjuangan Tim Piala Uber Indonesia terhenti di perempat final setelah kalah dari China dengan skor 0-3 dari China pada pertandingan di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Kamis (12/5/2022).
Menyikapi tim Piala Uber yang terhenti di perempat final tersebut, manajer tim Hendro Santoso menilai hasil itu sudah sangat baik dan bisa dikatakan telah melampaui target.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Menurut Hendro, keberhasilan Tim Piala Uber Indonesia hingga putaran delapan besar adalah hasil yang di luar dugaan, karena awalnya formasi tim yang mayoritas diisi pemain muda ini hanya diproyeksi untuk menambah pengalaman di kompetisi beregu papan atas.
“Jujur ya, mereka datang ke sini tidak ada target. Bisa masuk delapan besar itu sudah di luar ekspektasi. Awalnya para pemain pelapis ini tampil di Piala Uber hanya untuk mengukur kekuatan dan menambah pengalaman,” kata Hendro saat ditemui di Impact Arena Bangkok, Thailand, seusai pertandingan melawan China.
Baca Juga: Ini Wejangan Joko Suprianto Sebelum Bilqis Kalahkan Pemain No. 1 Dunia
Hendro memberikan apresiasi besar kepada tim Uber Indonesia yang sudah berlaga melalui empat pertandingan sejak babak penyisihan. Pada fase penyisihan, Indonesia sudah mengalahkan dua tim kuat dari Eropa yaitu Prancis dan Jerman dengan skor 5-0.
Tak luput juga keberhasilan Bilqis Prasista yang mengalahkan tunggal putri nomor satu dunia, Akane Yamaguchi (Jepang). Lalu Komang Ayu Cahya Dewi juga mengatasi Yvonne Li (Jerman) yang menduduki peringkat atas dunia, menunjukkan ada potensi besar pada atlet muda.
Baca Juga: SEA Games 2021: Jadwal Filipina Vs Indonesia, Menang atau Pulang?
“Ke depan, para pemain muda ini layak diberi kesempatan tanding lebih besar untuk cepat matang. Jumlah kejuaraan internasional yang diikuti masih kurang sekali. Karenanya, mereka harus lebih banyak dikirim ke ajang internasional,” ujarnya.
“Secara teknik dan semangat bertanding, pemain-pemain muda tidak kalah dari Jepang atau China. Kekurangan mereka hanya pada aspek tenaga, pengalaman, dan kematangan,” pungkas Hendro.