SOLOPOS.COM - Para pemain Pasoepati Football Academy merayakan keberhasilan tim meraih juara Turnamen Sepak Bola U-15 Jateng setelah menundukkan Persis U-15 melalui drama adu penalti di Stadion Gelora Merdeka Sukoharjo, Minggu (24/9/2017) sore. (Istimewa)

Piala Soeratin diwarnai dengan terhentinya langkah PFA Sukoharjo.

Solopos.com, MAGELANG — Petualangan Pasoepati Football Academy (PFA) dalam Turnamen Sepak Bola Piala Soeratin U-15 harus terhenti di babak 16 besar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Jawa Tengah itu harus mengubur impian meraih juara setelah ditundukkan Askot Bandung, wakil Jawa Barat, dengan skor telak 1-4 dalam pertandingan yang digelar di Stadion Abu Bakrin Magelang, Minggu (22/10/2017).

Dalam pertandingan itu, Askot Bandung tampil lebih baik dibandingkan PFA. Meski mampu mengimbangi pengusaan bola, lini pertahanan PFA mampu dieksploitasi oleh barisan depan Askot Bandung. Trio bek PFA, Fadly, Sifyan dan Wildan terlihat keteteran meladeni serangan yang dibangun Yadu Mulyadi dkk.

Yadi memang menjadi momok menakutkan bagi lini pertahanan PFA. Pemain bernomor punggung 18 itu mampu menciptakan hattrick yang membawa Askot Bandung menutup babak pertama dengan skor meyakinkan 3-0. Tiga gol itu dicetak Yadi masing-masing pada menit ke-16, 36 dan 42.

Tertinggal 0-3, PFA memasukkan striker andalan Ahmad Wahib Abdullah di awal babak kedua. Namun, PFA dikejutkan dengan gol cepat yang dicetak gelandang tengah Askot Bandung, Saiful, pada menit ke-47. Skor 4-0 untuk keunggulan Askot Bandung.

Satu menit berselang, PFA mampu memperkecil ketertinggalan. Wahib hanya butuh waktu tiga menit untuk mencetak gol setelah diturunkan. Skor berubah 4-1 untuk keunggulan Askot Bandung. PFA tampil terus menekan untuk mengejar defisit gol. Namun, hingga peluit panjang dibunyikan tidak ada tambahan gol yang tercipta.

“Kami mengakui secara jujur, wakil Jabar memang bermain lebih baik. Secara kualitas permainan, mereka pantas menang. Mereka mampu memanfaatkan kelemahan kami,” ujar Pelatih PFA Dwi Joko saat dihubungi Solopos.com seusai pertandingan.

Kebugaran pemain memang menjadi masalah yang dihadapi PFA. Dalam sepekan ini, PFA sudah menjalani empat pertandingan. Sementara Askot Bandung baru menjalani dua pertandingan karena jumlah tim di grup yang ditempatinya hanya ada dua.

“Kebugaran pemain jelas terlihat perbadaannya. Kita juga lemah dalam mengantisipasi penetrasi lawan di kotak penalti. Kita sudah berusaha memperbaikinya, tapi belum berhasil,” terang Dwi Joko.

Meski kalah, Dwi Joko memuji penampilan anak asuhnya yang tidak kenal lelah terus berjuang di lapangan. “Anak-anak sudah berjuang maksimal. Ini adalah kejuaraan nasional pertama yang diikuti PFA. Ini menjadi pengalaman berharga untuk anak-anak,” papar Dwi Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya