SOLOPOS.COM - Trofi Piala Presiden sedang dicium pemain Persib Bandung. Trofi terbuat dari kayu jati tua. Ist/dtc

Piala Presiden ditandai dengan penyerahan trofi istimewa. Apa kesitimewaannya?

Solopos.com, JAKARTA — Setiap trofi menyimpan kisah sendiri, termasuk trofi turnamen Piala Presiden. Sejak dari materinya saja, trofi ini sudah punya keistimewaan.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Tak seperti layaknya trofi-trofi lain yang dibuat dengan bahan metal, bahkan berlabur logam mulia, trofi Piala Presiden berasal dari kayu. Yang dipakai adalah kayu jati Bojonegoro, kabarnya berusia 80 tahun.

Kayu jati gelondongan tersebut lantas dipercayakan kepada seniman pahat asal Bali, Ida Bagus Ketut Lasem. Di tangan seniman asal Desa Kemenuh, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali itulah, trofi Piala Presiden akan lahir.

Sebagaimana dilansir detiksport, Lasem memulai dengan membentuk kayu gelondongan menjadi gambaran kasar termasuk ukurannya menurut desain. Soal desain sendiri, dia sempat agak kesulitan karena diberikan rancangannya dalam format gambar dua dimensi.

Identitas bali tampak di bagian bawah trofi, misalnya Bebaturan lengkap dengan Karang Simbar. Bebaturan di Bali adalah bagian bawah atau kaki dari sebuah bangunan. Bentuknya biasanya berundak-undak. Sementara Karang Simbar adalah ornamen hiasan yang tampak seperti dedaunan terurai ke bawah.

Bebaturan secara makna adalah dasar yang kokoh, sedangkan Karang Simbar punya arti pemberi kehidupan. Jika ditarik secara filosofi, dua hal ini menjadi semacam simbol bahwa turnamen Piala Presiden menjadi landasan untuk sepakbola yang lebih baik, yang memberikan kehidupan.

Lalu ada penopang di bagian tengah trofi, menjadi penyangga bola yang berada di bagian teratas. Bola ini menurut Lasem melambangkan bulatnya tekad, sekaligus merepresentasikan kesenangan dan hiburan masyarakat sebagai olahraga paling populer di tanah air.

Trofi berukuran sekitar 60 cm dengan berat 15 kg itu tuntas dikerjakan Lasem dalam tempo kurang lebih sebulan. Dia sendiri yang membawanya ke Jakarta untuk diserahkan ke Mahaka Sports and Entertainment yang merupakan operator turnamen.

Lahir dari tangan Lasem, trofi Piala Presiden pada akhirnya menemukan pemilik pertamanya. Persib Bandung menjadi tim yang berhak merengkuh trofi tersebut setelah menjadi kampiun, dengan mengalahkan Sriwijaya FC di partai final. Sang trofi kayu jati pun memulai perjalanan yang sesungguhnya di sepakbola Indonesia. (JIBI/SOLOPOS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya