SOLOPOS.COM - Suporter Persis Solo Pasoepati sedang beraksi di stadion Manahan beberapa waktu silam. (Solopos-Dok.)

Piala Polda Jateng lanjutan final leg pertama antara Persis Solo melawan PSIS Semarang dkan digelar Senin (27/7/2015).

Solopos.com, SOLO-Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pasoepati tidak akan memberangkatkan anggotanya untuk mendampingi tim kesayangannya, Persis Solo, saat melakoni laga lanjutan final leg pertama Piala Polda Jateng di Stadion Jatidiri, Semarang, Senin (27/7/2015) nanti.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sehingga DPP Pasoepati tidak akan bertanggung jawab jika masih ada anggotanya yang nekat untuk tetap berangkat mendampingi perjuangan Laskar Sambernyawa, julukan Persis.

Laga lanjutan final Piala Polda, baik leg pertama yang berlangsung di Stadion Jatidiri maupun leg kedua di Stadion Manahan, Solo, berpotensi tidak akan disaksikan suporter tamu dari kedua belah tim. Keputusan ini menyusul insiden keributan yang terjadi antara kedua kelompok suporter saat laga leg pertama di Stadion Jatidiri, 4 Juli lalu.

Saat itu, keributan itu membuat laga leg pertama harus dihentikan pada menit ke-27. Kerusuhan itu juga berimbas pada mundurnya laga leg kedua yang rencana digelar di Stadion Manahan, 11 Juli lalu, karena tidak mendapat rekomendasi dari kepolisian.

Hingga, Jumat (24/7), manajemen PSIS belum memberikan keputusan apakah akan mengizinkan suporter Persis hadir dalam lanjutan leg pertama di Stadion Jatidiri. CEO PT Mahesa Jenar, AS “Yoyok” Sukawi, saat dihubungi Espos mengaku menyerahkan keputusan itu sepenuhnya kepada pihak keamanan dan operator turnamen.

“Saya enggak tahu. Mohon tanya ke pihak yang berwenang, yakni operator turnamen atau pihak keamanan [Polda Jateng],” ujar Yoyok.

Kendati demikian, DPP Pasoepati tetap meminta para anggotanya sebisa mungkin untuk tidak hadir dalam laga tersebut. Mereka tidak mau insiden kerusuhan kembali terulang sehingga menyebabkan laga leg kedua kembali tidak mendapat rekomendasi pihak kepolisian.

“Kami menghimbau para anggota untuk tidak datang. Toh, sepertinya dari Panpel PSIS tidak akan mengizinkan suporter Persis hadir ke sana. Kalau ada yang masih nekat, itu bukan tanggung jawab Pasoepati. Kami enggak mau, kalau ada kerusuhan kami yang dituding bersalah dan berimbas tidak turunnya izin keamanan saat kita ganti menggelar laga,” ujar Wakil Presiden DPP Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, saat dihubungi solopos.com, Jumat kemarin.

Ginda berharap himbauannya itu bisa dijalankan oleh para anggotanya. Selain itu, ia juga berharap larangan suporter tamu hadir juga diterapkan saat laga leg kedua di Solo, nanti.

“Kalau Panpel PSIS melarang Pasoepati ke sana pada leg pertama, kami juga meminta agar ketentuan serupa diterapkan saat leg kedua. Suporter PSIS juga dilarang hadir ke Solo,” imbuh Ginda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya