SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Piala Polda Jateng leg II Persis Solo vs PSIS Semarang akhirnya ditunda. Panpel pn rugi Rp10 juta lebih.

Solopos.com, SOLO— Kepastian ditundanya final leg kedua Piala Polda Jateng antara Persis Solo versus PSIS Semarang di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (11/7/2015), membuat panitia pelaksana pertandingan (Panpel) menderita kerugian finansial.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Panpel Persis, Herry “Gogor” Isranto, mengaku belum bisa merinci kerugian finansial tersebut. Akan tetapi dia memperkirakan kerugian bisa mencapai sekitar Rp10 juta lebih. Sebab, Panpel telah melakukan sejumlah persiapan yang tak bisa dibatalkan begitu saja, seperti urusan cetak tiket dan biaya listrik.

“Kami belum bisa hitung secara keseluruhan. Tapi kalau perkiraannya itu [Rp10 juta] ya ada lah. Jumlahnya sedikit-sedikit tapi kalau dikumpulkan bisa menjadi banyak. Seperti cetak tiket, konsumsi, rapat-rapat, termasyk rapat-rapat yang di Semarang itu juga jadi tanggung jawab Panpel,” urai Gogor ketika dihubungi Espos via telepon, Jumat (10/7/2015) malam.

Padahal, Panpel telah memperkirakan pertandingan Persis versus PSIS di leg kedua akan dibanjiri penonton dari kubu tuan rumah. Potensi pemasukan tiket di laga ini pun diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Sementara itu, Gogor mengkhawatirkan apabila leg kedua di Manahan ditundah setelah Lebaran maka akan mengurangi potensi jumlah penonton. “Sebab biasanya kalau setelah Lebaran, bisa jadi penontonnya sedikit, karena banyak yang telah menggunakan uang untuk berbagai macam kebutuhan,” jelas dia.

Sementara itu, Direktur Teknik dan Olahraga Persis Solo, Totok Supriyanto, mengaku kerugian finansial yang dialami timnya tidak bisa diukur secara langsung. “Kerugian tidak bisa dihitung satu-satu, karena semuanya sudah include dan jadi kesatuan. Jadi ada kerugian langsung dan tidak langsung. Kalau secara langsung ya mungkin, tentang cetak tiket dan lain-lain yang dipersiapkan panpel. Tapi kalau tidak langsung, alias potensi-potensi yang hilang itu sangat besar, seperti tiket yang seharusnya terjual banyakl [sampai ratusan juta rupiah],” sambung Totok.

Padahal, lanjut Totok, sejauh ini kelangsung skuat Persis hanya menggantungkan pemasukan dari hasil penjualan tiket penonton laga kandang. Bukan hanya itu, tim juga mengalami kerugian secara mental. “Bayangkan, para pemain sudah semangat-semangatnya bermain. Antusiasme penonton juga sedang tinggi-tingginya untuk menikmati hiburan [pertandingan] tapi tiba-tiba batal begini, itu seperti naik ke atas mendadak jatuh glundung,” kata kapten Persis era 1990-an itu. (Hanifah Kusumastuti/JIBI/Solopos)

Laga Persis Solo vs PSIS Semarang yang sedianya akan digelar di Manahan akhirnya batal. JIBI/Solopos

Laga Persis Solo vs PSIS Semarang yang sedianya akan digelar di Manahan akhirnya batal. JIBI/Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya