SOLOPOS.COM - Fred (kanan), bersama rekan-rekannya merayakan gol ketiga Brazil atas Spanyol pada final Piala Konfederasi 2013 di Stadion Macarana, Rio de Janeiro, Senin (1/7/2013). Dalam pertandingan itu, Brazil tampil superior dengan mempecundangi Spanyol dengan skor telak 3-0. JIBI/SOLOPOS/Reuters

Fred (kanan), bersama rekan-rekannya merayakan gol ketiga Brazil atas Spanyol pada final Piala Konfederasi 2013 di Stadion Macarana, Rio de Janeiro, Senin (1/7/2013). Dalam pertandingan itu, Brazil tampil superior dengan mempecundangi Spanyol dengan skor telak 3-0. JIBI/SOLOPOS/Reuters

RIO DE JANEIRO – Ambisi Brazil mengukir hattrick di Piala Konfederasi dengan menghentikan rekor superior Spanyol berjalan mulus. A Selecao sukses memenangi trofi Piala Konfederasi tiga kali secara beruntun setelah mempecundangi juara dunia 2010 dan juara Eropa dua kali beruntun, Spanyol, dengan skor telak 3-0 pada laga final di Stadion Macarana, Senin (1/7/2013) pagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ini merupakan gelar ketiga secara beruntun dan keempat di Piala Konfederasi yang diperoleh Brazil. A Selecao, julukan Brazil, memenangi Piala Konfederasi kali pertama pada 1997, kemudian pada 2005 dan 2009.

Kemenangan Brazil atas Spanyol dua di antaranya diukir oleh Fred, sementara satu gol lainnya lewat sepakan keras bintang mudanya, Neymar.

Ekspedisi Mudik 2024

Kemenangan ini terasa istimewa bagi Brazil. Selain dicapai di depan pendukungnya, hasil ini juga menjadi jawaban atas kekhawatiran publik Brazil atas performa timnasnya jelang Piala Dunia 2014 di Rio de Janeiro.

Namun siapa sangka Brazil justru tampil impresif. Tak hanya tampil sebagai jawara, Brazil juga mampu menghentikan rentetan kemenangan Spanyol, yang dalam 29 laga terakhir tak terkalahkan.

Sementara bagi Spanyol, selain rekor tak terkalahkannya rusak, ambisi mereka menyempurnakan pencapaiannya juga sirna. Semula, Spanyol berhasrat untuk menyamai prestasi Brazil dan Prancis yang mampu melengkapi gelarnya dengan memenangi Piala Eropa/Copa America, Piala Dunia, serta Piala Konfederasi.

Jalannya Pertandingan

Menghadapi Brazil di depan pendukungnya, kedigdayaan Spanyol seakan sirna. Gaya permainan tiki-taka dengan dominasi dan determinasi tinggi Spanyol, yang acap diperagakan, seakan tak berjalan jitu.

Terbukti, Baru dua menit pertandingan berjalan, Spanyol sudah kebobolan lewat gol Fred.

Gol Fred berawal dari umpan crossing yang dilepaskan Hulk kea rah Neymar. Namun, bola untuk Neymar masih mampu dihalangi dua pilar belakang Spanyol, Arbeloa dan Gerard Pique, dan menghasilkan kemelut. Fred yang berada berdekatan dengan Neymar pun tak menyia-nyiakan kesempatan yang terjadi di depan gawang Iker Casillas untuk menyosor bola dan menciptakan gol. Brazil pun unggul 1-0.

Unggul cepat tak membuat Brazil mengendur. Skuat berjuluk Kenari Kuning justru kian dominan.

Bahkan upaya Spanyol untuk menerapkan ciri khas permainan tiki-taka miliknya pun seakan tak berjalan efektif. Tiap pemain Brazil selalu mem-pressure para pemain Spanyol hingga sulit menerapkan permainan.

Bahkan di menit kedelapan Brazil nyaris memperbesar keunggulan. Namun, upaya Brazil melalui tendangan keras Oscar masih mampu dihalau Casillas.

Selang lima menit Brazil kembali mengancam gawang Spanyol. Kali ini giliran Paulinho yang melepaskan tembakannya, namun masih membentur mistar gawang Spanyol.

La Roja baru bisa menerapkan permainan setelah 15 menit pertandingan berjalan. Namun, Brazil tak ingin Spanyol menguasai bola. Alhasil bentorkan di lini tengah pun tak bisa dihindarkan. Bentrokan ini membuat jalannya laga berlangsung dalam tensi tinggi dan tak jarang terjadi gesekkan di antara pemain dari kedua kubu.

Spanyol terus mencoba mengejar ketertinggala dengan menerapkan gaya total football bernuansa tiki-taka-nya. Namun, gaya ini terkadang menjadi pisau bermata dua karena pertahanan Spanyol sering kedodoran lewat skema serangan balik.

Karenanya tak jarang para pemain belakang Spanyol melakukan pelanggaran keras saat overlapping kepada penyerang Brazil. Tercatat dua kartu kuning dikeluarkan wasit kepada Alvaro Arbeloa dan Sergio Ramos, karena menghentikan laju Fred maupun Neymar.

Pada menit ke-40, Spanyol akhirnya mendapat peluang terbaiknya. Lewat skema serangan balik cepat, Pedro yang lolos dari kawalan lini belakang Brazil mampu melepas tembakan yang mengecoh penjaga gawang Julio Cesar. Sayang, peluang Spanyol sia-sia, setelah David Luiz menyambar bola yang sudah di depan gawang .

Pada menit ke-44, Brazil memperbesar keunggulannya. A Selecao kembali menggetarkan jala Spanyol lewat sepakan keras Neymar, seusai melakukan kerja sama satu-dua dengan Oscar. Brazil pun unggul sementara dengan kedudukan 2-0.

Memasukki babak kedua, Spanyol langsung berupaya mengejar ketertinggalannya. Namun, alih-alih memperkecil ketertinggalan Spanyol justru kembali kebobolan. Lagi-lagi Fred yang membuat Casillas harus memungut bola dalam gawangnya. Fred mencetak gol keduanya setelah menerima umpan datar dari Hulk di menit ke-47.

Pada menit ke-55, Spanyol mendapat kesempatan memperkecil ketertinggalan lewat tendangan penalty. Hadiah penalty diberikan Spanyol setelah Jesus Navas dilanggar Marcelo di kotak terlarang. Sayangnya, upaya Spanyol gagal berbuah hasil setelah tendangan penalty Ramos melenceng ke sisi kanan gawang Julio Cesar.

Meski tertinggal 3-0, Spanyol tak patah semangat untuk memecah kebuntuannya. Namun alih-alih mencari gol, Spanyol justru tertimpa sial. La Roja harus bermain 10 pemain di menit ke-68, setelah Pique diganjar kartu merah. Bek milik Barcelona ini melakukan tackle keras untuk menghentikan Neymar yang tak terkawal di lini pertahanan Spanyol.

Keunggulan jumlah pemain membuat Brazil terus menekan. Namun, hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan tak ada lagi gol tambahan tercipta. Brazil pun menang secara perkasa dengan skor 3-0.



Susunan Pemain

Brazil (4-2-1-3)

12-Julio Cesar (GK); 2-Dani Alves, 3-Thiago Silva ©, 4-David Luiz, 6-Marcelo, 9-Fred (Jo 79’), 10-Neymar, 11-Oscar, 17-Luiz Gustavo, 18-Paulinho (Hernanes 88’), 19-Hulk (Jadson 71’)

Spanyol (4-3-2-1)

1-Iker Casillas (GK)(C); 3-Gerard Pique (KM 67’), 6-Iniesta, 8-Xavi, 9-Fernando Torres (David Villa 59’), 11-Pedro, 13-Juan Mata (Navas 52’), 15-Sergio Ramos, 16-Sergio Busquets, 17-Alvaro Arbeloa (Azpilicueta 46’), 18-Jordi Alba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya