SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Piala Kemerdekaan laga pembuka Persis Solo vs PPSM Magelang berakhir dengan kemenangan PPSM.

Solopos.com, SOLO — Keinginan untuk mengawali turnamen Piala Kemerdekaan dengan hasil memuaskan gagal diraih Persis Solo. Laskar Sambernyawa justru mengalami nasib tragis setelah dipecundangi PPSM Magelang 2-3 pada laga penyisihan Grup C di Stadion Manahan, Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ironisnya kekalahan Persis ini tercipta setelah sempat unggul lebih dulu 2-0 lewat gol Andrid Wibowo pada menit ke-15 dan Bayu Andra di menit ke-61. Namun, Macan Tidar, julukan PPSM, justru mampu membalikkan keadaan dengan tiga gol secara beruntun.

Dramatisnya lagi, dua dari tiga gol PPSM ini tercipta oleh eks pemain Persis, Robby “Bato’ Fajar pada menit ke-73 dan masa injury time. Sementara, satu gol Macan Tidar lainnya dilesakkan Galih Tri Handoko pada menit ke-72.

Kekalahan ini pun merusak rekor Persis yang tak pernah kalah di depan
pendukungnya saat tampil dalam laga resmi. Hasil pahit ini juga membuat langkah Persis melaju ke babak selanjutnya menjadi cukup berat.

Berkat kekalahan ini, Persis pun berada di urutan ketiga klasemen Grup C. Sementara, posisi puncak ditempati Persiba Bantul yang pada waktu bersamaan menundukkan PSIR Rembang 2-0 di Stadion Sultan Agung.

Kendati demikian, Pelatih Persis Solo, Aris Budi Sulistyo (ABS), tetap optimistis. Ia yakin timnya masih berpeluang lolos ke fase delapan besar asalkan di empat laga tersisa mampu menyapu bersih dengan kemenangan.

“Peluang masih ada. Syaratnya, kami harus menyapu bersih empat laga tersisa. Bukan hal yang mudah, yang penting harus fokus,” ujar ABS dalam sesi jumpa pers.

ABS menambahkan kekalahan timnya tak terlepas dari lemahnya lini belakang. Saat tim sudah unggul, para pemain masih tetap keasyikan menyerang dan melupakan pertahanan.

Alhasil, PPSM pun dengan leluasa mampu melancarkan serangan balik.
Bahkan ketiga gol, PPSM seluruhnya diciptakan lewat skema serangan balik.

Di sisi lain, Pelatih PPSM, Gatot Barnowo, mengaku kunci sukses timnya tak terlepas dari kepintaran pemainnya mengatur ritme permainan. Yohanes Rastiawan Dkk. tak pernah terpancing permainan Persis yang dan lebih memilih menunggu. Namun, saat melakukan serangan, PPSM justru bisa lebih efektif.

“Saya lihat Persis tidak bisa mengontrol ritme. Selain itu, kedua center back-nya juga enggak punya kelemahan. Saat stamina mereka habis, kami pun bisa menghabisi,” ujar Gatot.

Dalam kesempatan itu, Gatot juga memuji penampilan ketiga penggawanya
yang merupakan mantan pemain binaan Persis, yakni Batom, bek Andri Siswanto dan winger Agung “Wowot” Budi. Ia menilai ketiga pemain itu memberikan kontribusi besar dalam kemenangan PPSM.

Sementara itu, kekalahan ini pun membuat Pasoepati kecewa. Padahal,
sebelumnya mereka bersemangat menyambut jalannya laga dengan
menampilkan aksi-aksi koreografi.

Namun, semangat Pasoepati pun dibalas permainan Persis yang lesu. Seusai laga, mereka pun menghujat kinerja ABS dan juga kiper M. Yasir yang tak bisa menjaga gawangnya dari kebobolan.

“Pecat wae pelatihe. Ganti pak Wiwid [eks pelatih Persis yang kini menangani Perserang Serang],” teriak para suporter dari tribune VIP. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)

Pemain Persis Supandi (14) diganjal PPSM Magelang di dalam laga Piala Kemerdekaan. JIBI/Solopos/Suna

Pemain Persis Supandi (14) diganjal PPSM Magelang di dalam laga Piala Kemerdekaan. JIBI/Solopos/Suna

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya