SOLOPOS.COM - Para pemain Persis Solo sedang mendapat pengarahan dari pelatih. JIBI/Solopos/dok

Piala Kemerdekaan sudah akan memasuki babak akhir kualifikasi grup. Namun uang pertandingan hingga kini tak kunjung diberikan.

Solopos.com, SOLO — Kebimbangan tengah melanda Persis Solo. Skuat berjuluk Laskar Sambernyawa ini sedang mempertimbangkan apakah akan menyelesaikan laga penyisihan Grup C Piala Kemerdekaan kontra Persiba Bantul di Stadion Manahan, Solo, Selasa (25/8/2015), ataukah mogok.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Kebimbangan Persis ini tak lain karena belum turunnya biaya pembayaran tampil (uang tampil) atau match fee yang dijanjikan oleh pihak panitia penyelenggara Piala Kemerdekaan. Sesuai kesepakatan awal, setiap melakoni laga tiap tim akan mendapat match fee sebesar Rp50 juta.

Namun, hingga empat laga yang telah dilakoni, Persis baru mendapatkan match fee sebesar Rp75 juta atau kurang Rp125 juta dari biaya yang seharusnya diterima.

Terkait hal ini, Persis bersama tim lain yang tergabung di Grup C sebenarnya sepakat untuk melakukan aksi mogok jika haknya tak kunjung dipenuhi hingga Senin (24/8/2015) siang. Namun, aksi ini belum pasti dilakukan karena masih harus menunggu kesepakatan ulang dengan tim-tim lain di Grup C.

“Nanti tergantung kesepakatan ulang dengan tim-tim lain, kalau hingga Selasa siang match fee belum turun dan sepakat untuk mogok ya berarti besok [lawan Persiba] batal. Sebenarnya niat kami akan memutuskan mogok atau tidak hari ini [Senin]. Tapi dari pihak Persiba yang sudah berkomunikasi dengan Tim Transisi mengaku permasalahan ini segera diselesaikan. Jadi kami pun masih menunggu itikad baik dari mereka,” ujar Direktur Tehnik dan Olahraga Persis, Totok Supriyanto, saat dihubungi Espos, Senin sore.

Totok mengaku timnya sangat berharap pelunasan match fee segera dilakukan pihak penyelenggara. Pasalnya, Persis ingin segera melunasi gaji para pemainnya. Terlebih lagi, setelah laga kontra Persiba, Persis berencana membubarkan timnya karena sudah dipastikan tersingkir di Piala Kemerdekaan.

Selama melakoni Piala Kemerdekaan, Persis memang hanya mengandalkan pemasukan dari match fee yang dijanjikan Tim Transisi. Sebab, meski tampil sebagai tuan rumah, Persis tidak bisa mendapat pemasukan dari penjualan tiket penonton karena seluruhnya menjadi hak Panpel Piala Kemerdekaan.

Kendati demikian, Persis mengaku tetap berusaha melunasi kewajibannya membayar gaji pemain. Bahkan, meski baru mendapat match fee sebesar Rp75 juta, Persis mengklaim telah melunasi gaji pemainnya hingga laga ketiga yang total berjumlah sekitar Rp90 juta lebih.

“Memang match fee yang kami terima masih tersendat. Tapi, untuk pembayaran gaji pemain per pertandingan sebisa mungkin akan kami lunasi,” terang Direktur Keuangan Persis, Wahyu Haryanto. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya