SOLOPOS.COM - Pesepak bola Persinga Ngawi Slamet Sampurno (kanan) harus berhadapan dengan dua pemain PSMS Medan dalam laga Final Piala Kemerdekaan 2015 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Minggu (13/9/2015). (JIBI/Solopos/Antara/M. Risyal Hidayat)

Piala Kemerdekaan 2015 diwarnai keterlambatan pembayaran match fee.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menegaskan hadiah untuk pemenangan turnamen Piala Kemerdekaan 2015 diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal itu dinilai tidak menyalahi aturan.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

“Betul dan tidak menyalahi aturan karena jumlahnya tidak terlalu signifikan. Jadi ini meluruskan agar tidak dianggap tidak konsisten,” kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S. Dewa Brata, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, secara yuridis tidak akan aturan yang melarang terkait pemberian hadiah berupa uang dari APBN. Indikatornya adalah ketersedian dari APBN dan dianggarkan untuk pemberian hadiah suatu kegiatan yang menjadi tugas kementerian, termasuk turnamen yang digelar Tim Transisi.

“Dasar hukumnya adalah UU No. 1/2004 tentang perbendaharaan negara,” kata pria yang juga Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora itu.

Turnamen Piala Kemerdekaan 2015 yang digagas oleh Tim Transisi diikuti 24 klub yang semuanya berasal dari Divisi Utama. Turnamen sendiri dimulai pada 15 Agustus dan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Banten.

Saat ini pertandingan telah usai dan PSMS Medan dinobatkan sebagai juara. Partai final di Gelora Bung Tomo Surabaya, 22 September, tim yang berjuluk Ayam Kinantan itu mengalahkan Persinga Ngawi dengan skor 2-1 meski sebelumnya tertinggal terlebih dahulu.

Dengan kemenangan ini, PSMS Medan berhak mendapatkan hadiah utama sebesar Rp1,5 miliar. Sedangkan Persinga Ngawi berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp1 miliar. Untuk posisi tiga adalah Persiba Bantul dan Persepam MU yang keduanya berhak mendapatkan hadiah Rp500 juta.

“Yang dibayar menggunakan dana APBN hanya hadiah. Untuk yang lain-lain seperti match fee berasal dari sponsor,” kata Gatot.

Informasi yang berkembang, para juara Piala Kemerdekaan 2015 akan diundang oleh Tim Transisi ke Jakarta, Jumat (23/10/2015). Kemungkinan besar mereka akan menerima hadiah yang selama ini dijanjikan.

Peserta turnamen Piala Kemerdekaan 2015 terbilang cukup beruntung karena akomodasi selama pertandingan ditanggung oleh Tim Transisi. Selain itu setiap pertandingan juga mendapatkan match fee meski sempat ada kendala karena pembayaran terlambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya