Piala Eropa 2016 memasuki babak perempatfinal.
Solopos.com, PARIS — Hanya ada satu kejutan di babak 16 besar Piala Eropa 2016 yakni saat Inggris dikalahkan Islandia. Selebihnya, tim favorit masih melenggang ke perempatfinal, yakni Portugal, Wales, Polandia, Prancis, Jerman, Italia dan Belgia.
Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk
Prancis, Jerman, dan Belgia memastikan tiket perempatfinal tersebut pada Minggu (26/6) waktu setempat. Prancis menyingkirkan Republik Irlandia 2-1. Sementara Jerman dan Belgia banjir gol ke gawang lawan mereka masing-masing. Jerman membantai Slovakia 3-0 dan Belgia mencukur Hungaria empat gol tanpa balas. Dua lembar tiket di babak perempatfinal diperebutkan Selasa (28/6/2016) dini hari WIB, yakni Italia yang mengalahkan Spanyol 2-0 dan Islandia menang 2-1 atas Inggris.
Babak 16 besar sekaligus menjadi momentum sejumlah tim untuk memastikan mereka memang menjadi favorit juara, salah satunya Belgia. Status favorit untuk tim polesan Marc Wilmots sempat diragukan ketika mereka dipermalukan Italia dengan skor 0-2 pada laga pembuka Grup E.
Namun kemenangan atas Hungaria di babak 16 besar menunjukkan generasi emas Belgia semakin panas di Prancis ini. Kapten Belgia, Eden Hazard, membungkam kritik dengan memborong satu gol cantik dan assist terukur kepada Michy Batshuayi. Gelandang serang Belgia lainnya, Kevin de Bruyne, juga menjadi bintang lewat sumbangan dua assist di Stadium Municipal, Toulouse.
Aksi gemilang Hazard membawa Belgia semakin percaya diri menjelang laga perempat final melawan Wales di Stade Pierre-Mauroy, Lille, Sabtu (2/7/2016) pukul 02.00 WIB. Hazard diharapkan kembali tampil mengesankan mengingat ia pernah menapaki karier selama tujuh tahun di Lille, sebelum menjadi pemain Chelsea. “Dia [Hazard] tidak banyak bicara, namun dia bicara dengan kakinya di lapangan,” jelas Wilmots, seperti dilansir Theguardian.com.
De Bruyne mengaku tak sabar berjumpa dengan Wales di perempat final. Bahkan, bintang Manchester City tersebut berambisi membawa timnya lolos ke final setelah kemenangan besar atas Hungaria. “Kami sekarang akan bermain dengan Wales yang kami kenal betul. Saya tidak sabar menunggu pertandingan ini dengan fans Belgia yang memenuhi stadion. Kami perlu bermain dalam level sama seperti hari ini. Kami akan berusaha sampai membuka jalan ke final, sekarang kami sudah ada di perempat final,” jelas De Bruyne.
Wales memang bukan lawan asing bagi Belgia. Kedua tim pernah berjumpa pada kualifikasi Piala Dunia 2014 dan Piala Eropa 2016. Namun Belgia perlu waspada karena mereka tak pernah bisa mengalahkan Wales dalam tiga pertemuan terbaru.
Di sisi lain, Pelatih Wales, Chris Coleman, menyebut timnya akan menjadi underdog ketika bertemu Belgia di perempat final nanti. “Orang-orang memprediksi Belgia akan menang. Mereka masuk turnamen dengan berbagai kritik setelah kalah di laga pembuka [melawan Italia]. Namun jika Anda punya skuat dengan kualitas seperti itu, Belgia akan kembali menjadi favorit,” jelas Coleman, seperti dilansir bbc.com.
Sementara itu, Jerman juga memanfaatkan babak 16 besar untuk memantapkan status sebagai tim favorit. Tim juara dunia tersebut menunjukkan kembali kegarangan mereka di depan gawang lawan dengan tiga gol ke gawang Slovakia. Di perempat final, Jerman menunggu pemenang antara Italia melawan Spanyol. Sedangkan Prancis menunggu pemenang Inggris versus Islandia. Dan Portugal sudah dipastikan akan berjumpa Polandia di babak perempatfinal.
“Kami masih harus memperbaiki diri. Faktanya, kami masih harus memperbaiki diri jika kami ingin ‘bicara’ di turnamen ini,” jelas Pelatih Jerman, Joachim Low, yang belum benar-benar puas dengan performa timnya, seperti dikutip espnfc.com.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
