Piala Eropa 2016 diwarnai dengan spekulasi masa depan Roy Hodgson.
Solopos.com, NICE — Kelajutan karier Roy Hodgson sebagai pelatih Timnas Inggris akan ditentukan setelah Piala Eropa 2016 rampung. Tapi, tugas juru taktik berusia 68 tahun itu bisa berakhir lebih cepat seandainya The Three Lions, julukan Inggris, kalah dari Islandia di babak 16 besar, Selasa (28/6/2016) dini hari WIB.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Memang, Hodgson berhasil membawa Tim Tiga Singa lolos dari fase grup bersama sederet tim papan atas Eropa seperti Spanyol, Italia, Prancis, dan Jerman. Namun demikian, capaian ini dianggap belum cukup untuk tim yang bermaterikan pemain bintang seperti Wayne Rooney dkk.
Kabar terakhir Federasi Sepakbola Inggris (FA) mengkritik Hodgson habis-habisan soal line up yang dipasang saat melawan Slovakia, Selasa (21/6/2016) lalu. Ia dihujat karena pemilihan starter dan penempatan posisi para pemain.
“Saya sudah siap jika FA memanggil. Jika mereka tak menginginkan saya lagi, tak masalah. Saya tak akan memohon untuk pekerjaan ini. Saya percaya pada tim mereka punya potensi yang luar biasa. Tapi, jika FA masih ingin melanjutkan [kontrak], saya akan bahagia,” papar Hudgson, dilansir Dailymail.co.uk, Minggu (26/6/2016).
Reputasi pelatih yang merupakan mantan bek ini sedang dipertaruhkan. Dalam 10 laga The Three Lions baru menang tiga kali. Itu pun didapat dengan performa yang jauh dari impresif. Di sisi lain, dari hasil analisis Inggris tercatat paling banyak melakukan serangan sepanjang Piala Eropa 2016.
“FA yang akan membuat keputusan sesuai yang mereka inginkan. Saya berharap mereka melakukan itu setelah berpikir dan mengobservasi secara keseluruhan. Namun, penilaian mereka harus mendalam dan tak hanya sekadar apa yang banyak jurnalis tulis di media,” jelas Hodgson.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
