SOLOPOS.COM - Islandia merayakan kemenangan atas Inggris di babak 16 besar Piala Eropa 2016. (JIBI/Reuters/Eric Gaillard)

Piala Eropa 2016 diwarnai dengan Islandia yang mampu mengalahkan Inggris.

Solopos.com, LONDON – Kemenangan Islandia atas Inggris cukup mengejutkan banyak pihak. Apalagi kemenangan itu mengantar Islandia ke babak perempatfinal Piala Eropa 2016 . Hal itulah yang membuat mereka disamakan dengan Leicester City yang menjuarai Liga Premier Inggris musim lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Islandia sukses melaju ke 8 besar Piala Eropa 2016 setelah mengalahkan Inggris dengan skor 2-1 di Stade de Nice, Selasa (28/6/2016) dini hari WIB. Mereka tertinggal lebih dulu oleh gol Wayne Rooney, namun mampu membalikkan kedudukan lewat Ragnar Sigurdsson dan Kolbein Sigthorsson.

Sebagai tim debutan, Islandia tentu tidak diunggulkan. Namun nyatanya mereka berhasil mengalahkan Inggris yang menjadi salah satu favorit setelah meraih hasil sempurna di babak kualifikasi. Performa Islandia ini dianggap seperti Leicester yang mampu menjuarai Premier League musim lalu.

Leicester yang dianggap tim gurem di kasta tertinggi Liga Inggris mampu menjadi juara setelah tampil konsisten sepanjang musim. Mereka mengalahkan tim-tim papan atas seperti Arsenal, Tottenham Hotspur, Manchester City, Manchester United, Liverpool, dan juara bertahan Chelsea.

Mantan pemain MU, Gordon Hill, pun menyebut kejutan yang dilakukan Islandia dengan mengalahkan Inggris ini sama seperti Leicester. “Saya pikir ini harus tercatat sebagai salah satu penampilan paling memalukan dan tanpa gairah yang pernah saya lihat dari sebuah tim Inggris,” ujar Hill, yang pernah enam kali membela timnas Inggris, kepada Omnisport, Selasa.

“Islandia bermain seperti Leicester City bermain di Premier League. Mereka bermain sebagai sebuah unit. Individu-individu tak bisa mengalahkan sebuah unit. Jerman bermain sebagai sebuah unit, Italia bermain sebagai sebuah unit, Spanyol sekali bermain sebagai sebuah unit,” sambung pria 62 tahun itu.

Hill juga menyoroti tidak jelasnya taktik Inggris di atas lapangan, yang membuat para pemainnya gagal tampil maksimal. “Kami kehilangan identitas kami. Kami kehilangan pemain-pemain seperti Alan Shearer, bek-bek tengah seperti John Terry yang masih bisa melakukan pekerjaan bagus di dalam tim ini,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya