SOLOPOS.COM - DIKEBUT--Seorang pekerja berdiri di depan konstruksi bangunan Stadion Nasional Polandia di Warsawa, Kamis (2/6/2012) waktu setempat. Stadion ini dibangun untuk penyelenggaraan Euro 2012. (Reuters/Kacper Pempel/Espos)

DIKEBUT--Seorang pekerja berdiri di depan konstruksi bangunan Stadion Nasional Polandia di Warsawa, Kamis (2/6/2012) waktu setempat. Stadion ini dibangun untuk penyelenggaraan Euro 2012. (Reuters/Kacper Pempel/Espos)

DIKEBUT--Seorang pekerja berdiri di depan konstruksi bangunan Stadion Nasional Polandia di Warsawa, Kamis (2/6/2012) waktu setempat. Stadion ini dibangun untuk penyelenggaraan Euro 2012. (Reuters/Kacper Pempel/Espos)

Demi pesta sepak bola se-Eropa yang digelar mulai hari ini Polandia dan Ukraina mengucurkan sedikitnya US$38 miliar untuk proyek modernisasi kota tuan rumah Piala Eropa yang dilakukan selama lima tahun terakhir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ukraina seperti dikutip dari Kyiv Post dalam penelitian Austria Erste Bank mengucurkan US$13 miliar. Dana digelontor untuk pembenahan infrastruktur peninggalan Uni Soviet yang bobrok, atau setara 9% dari produk domestik bruto negara tersebut.

Sementara Polandia, lebih gila dari Ukraina menggelontorkan tak kurang dari US$25 miliar atau lebih dari 5% dari produk domestik bruto seperti dikutip dari The Warsaw Voice.

Lima bandara berstandar Eropa telah dibangun Ukraina di empat kota tempat penyelenggaraan Piala Eropa a.l. Donetsk, Kharkiv, Kyiv dan Lviv. Hampir 300 hotel baru dan 192.953 kursi telah muncul di stadion baru atau yang direkonstruksi.

Sejumlah kereta penumpang modern yang diimpor dari Korea Selatan yang nyaman sekaligus modern sudah hilir mudik. Belum lagi hal-hal baru, seperti peta dwi-bahasa di banyak titik yang memudahkan tamu-tamu negara.

Tetapi dengan belasan miliar dollar yang digelontorkan, muncul pertanyaan selain keuntungan dari kontrak konstruksi apakah investasi tersebut akan berdampak bagi perekonomian Ukraina dan warganya.

Pasalnya pengalaman menunjukkan bahwa menjadi tuan rumah peristiwa besar olahraga biasanya menyebabkan kerugian besar. Peningkatan pendapatan pariwisata sering mengecewakan sementara stadion mewah berdiri kosong dan menggerogoti kas negara selama bertahun-tahun setelah seremoni digelar.

Kota Athena menjadi contoh nyata. Setelah menginvestasikan hampir US$15 miliar untuk Olimpiade 2004, Athena ditinggalkan dengan tagihan tahunan sebesar US$500 juta hanya untuk menjaga venue yang telah dibangun.

Dalam kasus Ukraina, laporan Erste Bank mencatat bahwa tiga perempat dari investasi tersebut disalurkan untuk mengembangkan infrastruktur jalan darat, kereta api dan bandara.

Sisanya untuk pembangunan stadion. Salah satunya, untuk membangun Donbas Arena stadion sepak bola di kota timur Donetsk sehingga menjadi salah satu stadion terbaik di Eropa dikucurkan sekitar US$400 juta yang sebagian besar berasal dari kocek miliader Rinat Akhmetov.

Belanja Wisatawan

Menurut lembaga penelitian Capital Economics, yang berbasis di London gelaran Euro 2012 mendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi, lapangan pekerjaan dan memacu belanja wisatawan.

Untuk lapangan kerja saja, Bank Ertse, menemukan bahwa persiapan Euro 2012 memberi pekerjaan untuk hampir 70.000 pekerja di Ukraina. Sementara Wakil Perdana Menteri Borys Kolesnikov memperkirakan pendapatan dari kejuaraan, yang berlangsung dari 8 Juni sampai 1 Juli hanya mencapai US$1,3-1,5 miliar.

Meski demikian, menurut sejumlah sumber-sumber independen. Mimpi pemerintah Ukraina terlalu berlebihan. Studi Erste Bank memperkirakan,pendapatan dari Euro paling hanya setengah angka itu.

Demikian juga, harapan bahwa setiap turis akan membelanjakan sekitar US$1.241 atau sekitar total US$800 juta, sejauh ini studi Erste Bank hanya mematok angka US$992 atau US$496 juta.

Meskipun demikian dalam hitung-hitungan Capital Economics, pengeluaran pariwisata tersebut mencapai 0,6% dari produk domestik bruto di Ukraina, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan yang diraih Jerman yang hanya mencapai 0,07% ketika menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006.

Maryan Zablotsky, seorang analis di Erste Bank menyatakan imbas Piala Eropa bagi perekonomian secara keseluruhan sulit untuk diukur. Namun dia melihat industri yang paling menikmati pertumbuhan adalah transportasi terutama perjalanan udara.

“Jangan lupa titik utama keuntungan menjadi tuan rumah adalah promosi besar bagi negara,” kata Kolesnikov yang memperkirakan terdapat sekitar 150 juta pemirsa televisi dari seluruh dunia.

Tak heran jika sebuah jajak pendapat yang digelar Kyiv International Institute of Sosiology, mendapati hanya 60% yang optimistis Euro 2012 akan memberi manfaat bagi rakyat. Sementara hanya 29% responden yang optimistis Ukraina akan menuai manfaat.

Bisa jadi hasil tersebut dipengaruhi liputan media dalam negeri yang justru menyoroti penindasan korupsi, politik dan rasisme yang merajalela. Belum lagi soal pemenjaraan mantan Perdana Menteri Yulia Tymoshenko, yang sedang menjalani hukuman penjara tujuh tahun dan sempat melakukan mogok makan akibat perlakuan buruk.

Bagaimana dengan di Polandia? Justru lebih payah. Rakyat malah pesimistis dengan Euro 2012. Pusat penelitian opini publik Polandia memberikan hasil survei hanya 48% warga Polandia yang senang dengan adanya Euro 2012. Sisanya, 6% tidak senang dengan Euro 2012, sedangkan 46% tidak peduli.

Maklum gaji bersih rata-rata penduduk Polandia hanya sekitar 1.200 euro atau setara US$1.500 per bulan. Tak heran penduduk merasa pemerintah menghambur-hamburkan uang untuk Euro 2012.

Seperti dikutip dari laman euinfrastructure.com sebagian besar uang rakyat dialokasikan untuk pembenahan infrastruktur seperti membangun jalan bebas hambatan yang menghubungkan Wroclaw, Poznan dan Gdansk. Termasuk jalan penghubung Lviv-Krakovets dan Lviv-Brody.



Sedangkan untuk KA, dibangun jalur bawah tanah yang menghubungkan Kiev, Kharkiv dan Dnipropetrovsk dan menyelesaikan KA bawah tanah di Donetsk. Sementara untuk Bandar udara dibangun dua bandara baru di Modlin dan Gdynia.

Toh meski dicaci rakyatnya, pemerintah Polandia seperti klaim Menteri Tenaga Kerja Jacek Mecina seperti dikutip dari kantor berita PAP proyek-proyek infrastruktur berhasil menurunkan angka pengangguran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya