SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

DURBAN— Sial benar nasib Tim Cahill. Bintang The Socceroos, julukan Australia itu terancam menyudahi kariernya di Piala Dunia dengan noda hitam gara-gara kartu merah yang diterimanya sewaktu timnya digebuk Der Panzer Jerman 0-4.

Cahill menerima kartu merah setelah melakukan tekel keras terhadap Bastian Schweinsteiger menit ke-56. Tanpa didahului peringatan kartu kuning, pemain klub Everton itu langsung diusir wasit Marco Rodriguez dari Meksiko

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Bagi Cahill, kartu merah itu bisa berarti bencana karena ia tak boleh main di dua pertandingan berikutnya. Jika Australia tersingkir di babak grup, itu berarti Minggu (13/6) malam ia sudah harus mengucap selamat tinggal kepada Afrika Selatan.

Menilik usianya yang sekarang sudah 30 tahun, boleh jadi ini menjadi Piala Dunia terakhir Cahill. “Ini sangat merusak diriku dan karierku,” lirih Cahill sambil menahan tangis, seperti dilansir Reuters, Senin (14/6).

“Saya pikir akan menerima kartu kuning… Keputusan wasit terlalu keras. (Bastian)
Schweinsteiger memanfaatkan insiden tersebut. Itulah sebabnya wasit mengeluarkan kartu merah. Saya bisa mengerti, itu keuntungan mereka. Inilah sepak bola,” tambahnya.

“Impian bisa terwujud atau justru hancur hanya dalam hitungan jam. Hasil ini merupakan catatan terburuk sepanjang karier sepak bola saya. Namun itulah sepak bola. Suatu saat Anda bisa dipuja bak pahlawan, tapi di hari berikutnya Anda bisa saja berada di titik terendah,” keluh Cahill, seperti dilansir goal.com, Senin.

“Kaki saya tetap bengkok, tidak pernah sekalipun saya berusaha meluruskannya. Lalu Anda mau saya harus bilang apa? Banyak dukungan mengalir ke kubu Jerman, dan bagi kami itu semakin menambah buruk…”

Kendati terusirnya Cahill turut mempengaruhi kekalahan Tim Kanguru, Kapten Lucas Neill enggan menyalahkan rekan setimnya tersebut. Bagi Neill, Jerman memang sedang bermain baik.
“Ya, Tim memang mendapat kartu merah, tapi dia tidak bisa dianggap bertanggung jawab atas kekalahan kami. Itu tanggung jawab bersama. Sekarang kami tidak punya pilihan lain kecuali menang di dua pertandingan ke depan,” tegas Neill.

Sejak perhelatan Piala Dunia 2010 Afrika Selatan dimulai, Jumat (11/6) lalu, sudah ada tiga kartu merah keluar dari kantong para pengadil. Wasit di Piala Dunia kali ini tampaknya memang terbilang “ramah kartu”.

Kartu merah paling akhir lahir dalam pertandingan Serbia versus Ghana, penerimanya Aleksandar Lukovic. Bek Serbia itu mendapatkan dua kartu kuning dan terakhir dia menarik lengan Asamoah Gyan.

Dua kartu merah lainnya diacungkan untuk Nicolas Lodeiro (laga Prancis vs Uruguay) dan Abdelkader Ghezzal (Aljazair vs Slovenia). Sama seperti Lukovic, Lodeiro dan Ghezzal juga menerima dua kartu kuning sebelum diusir dari lapangan.

Hal ini bisa berarti para pemain tak bisa asal menarik baju atau melakukan tekel. Salah-salah mereka bisa mendapatkan kartu kuning, atau ujung-ujungnya malah kartu merah seperti tiga pemain di atas.

Bek Prancis, Eric Abidal, sadar akan hal tersebut. Ia sendiri sudah melihat bagaimana tiga rekannya, Patrice Evra, Franck Ribery dan Jeremy Toulalan, langsung diacungkan kartu kuning seusai melakukan pelanggaran di laga melawan Uruguay.

“Para wasit kini melihat segalanya lebih jeli dalam beberapa pertandingan awal. Mereka lebih mudah memasukkan tangan mereka ke dalam kantong,” ujar Abidal di Reuters.

“Ini sebuah masalah, terutama jika Anda melihat kartu kuning-kartu kuning itu. Kini semua tergantung kami untuk lebih pintar dalam membuat keputusan dan melakukan pelanggaran, jika saatnya memang tepat,” tandas Abidal.


JIBI/SOLOPOS/kha/dtc

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya