SOLOPOS.COM - Para pemain Brasil dipantau pelatih fitnes Paulo Paixao sedang melakukan latihan menjelang perebutan tempat ketiga melawan Belanda. JIBI/Rtr/Marcelo Regua

Harianjogja.com, BRASILIA—Neymar mendorong rekan-rekan satu timnya di Brasil untuk menyelamatkan kehormatan negaranya, setelah dipermalukan oleh Jerman di semifinal, dengan mengincar peringkat tiga Piala Dunia melawan Belanda, Sabtu (11/7/2014), di Brasilia.

Itu adalah pertandingan yang tidak ingin dimainkan oleh tim manapun, namun pertemuan di Stadion Nasional Mane Garrincha akan menjadi momen penting bagi sang tuan rumah setelah impian mereka pupus untuk mengangkat trofi Piala Dunia di Maracana pada hari berikutnya karena dihentikan oleh Jerman dengan skor 1-7.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Neymar absen dari laga tersebut karena mengalami retak tulang belakang setelah perempat-final melawan Kolombia.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sangat tak bisa dipercaya, tak dapat dipahami. Kami mempunyai peluang untuk menuliskan nama kami di sejarah yang baik, namun kami gagal,” kata Neymar terhadap kekalahan paling parah tim mereka.

“Kami bermain konsisten, itulah kenapa kami bisa mencapai semifinal, tapi kami tidak memainkan sepakbola indah seperti yang Brasil yang seharusnya.” “Sekarang kami harus menganggap laga pada Sabtu nanti seperti final dan menyelesaikan Piala Dunia dengan tersenyum, dengan kemenangan. Walaupun tidak akan meringankan luka kami, tapi kemenangan itu penting,” kata dia.

Pertandingan itu bisa menjadi bukti kepemimpinan terakhir Luiz Felipe Scolari, dan sang pelatih sepertinya akan membuat sejumlah perubahan kepada tim yang kepercayaandirinya telah dirusak.

Kapten Thiago Silva akan kembali bermain setelah memperoleh larangan bermain, sementara rekan satu klubnya di Paris Saint-Germain Maxwell kemungkinan akan ikut bermain.

Hampir semua pemain yang terlibat dalam laga di Brasilia tidak ingin menjalani laga itu, seperti Daniel Alvez yang membuat pernyataan tegas jika dia tidak bernafsu untuk meraih medali perunggu.

“Hal yang utama adalah menjadi juara. Tidak ada yang lebih penting dari itu,” kata bek kanan Brasil tersebut. “Kami mewakili jutaan orang, jadi kami harus mencerna kekalahan ini dan bermain di lapangan pada Sabtu. Namun, bagi saya, setiap pertandingan adalah soal menjadi juara.” Tak berarti Suasana hati di kamp latihan timnas Belanda pun serupa. Tim Oranye mempunyai satu hari lebih sedikit untuk mempersiapkan pertandingan mereka setelah kekalahan pahit melawan Argentina lewat adu penalti di semifinal hari Rabu di Sao Paulo.

Namun, berkebalikan dengan Brasil, Belanda bangga dengan perjalanan mereka di Piala Dunia kali ini karena mengawalinya dengan mengalahkan juara bertahan Spanyol 5-1.

“Kami memiliki perjalanan yang fantastis di turnamen ini. Tidak ada yang menyangka kami bisa lolos dari fase grup,” kata pelatih Belanda Louis van Gaal, yang harus memotivasi dirinya sendiri untuk laga terakhir sebagai pelatih timnas sebelum hijrah ke Manchester United.

“Kami mempunyai satu hari lebih sedikit untuk istirahat, yang mana hal itu tidak adil. Perebutan tempat ketiga ini tidak ada artinya. Saya mengatakan hal itu 15 tahun lalu, karena anda bermain cemerlang di turnamen namun mengakhirinya dengan dua kekalahan,” kata dia. (JIBI/SOLOPOS/Ant)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya