SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KAIRO — Dipandang sebelah mata sudah menjadi hal biasa bagi Timnas Benin ketika ikut serta di Piala Afrika. Maklum, tim berjuluk Les Ecureuils (Pasukan Tupai) belum pernah sekali pun lolos dari fase grup turnamen. Namun layaknya sihir, kejutan demi kejutan disajikan Benin di bawah asuhan Michel Dussuyer.

Setelah lolos perdana dari fase grup sepanjang sejarah tim, tim berjuluk Les Ecureuils (Pasukan Tupai) ini menjegal raksasa Maroko di babak 16 besar Piala Afrika 2019 pekan lalu. Stephane Sessegnon dkk. menyingkirkan Maroko lewat kemenangan adu penalti 4-1 setelah sebelumnya bermain imbang 1-1 di waktu reguler. Kemenangan itu kian heroik karena Benin bermain 10 orang hampir sepanjang babak perpanjangan waktu setelah Khaled Adenon dikartu merah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Publik pun terhenyak melihat konsistensi permainan yang ditunjukkan Benin meski tanpa pemain bintang. Potensi ledakan Pasukan Tupai bakal kembali diuji saat menghadapi Senegal dalam babak perempat final di Stadion 30 June Air Defence, Rabu (10/7/2019) malam WIB.

“Orang-orang melihat Benin seperti paket kejutan. Tidak. Kami telah melihatnya sejak fase grup, mereka adalah tim kompak dan bermain sangat bagus,” ujar bek Senegal, Kalidou Koulibaly, dilansir Daily Nation, Selasa (9/7/2019).

Benin memang belum terkalahkan sejak fase grup, tapi mereka juga belum pernah memetik kemenangan dalam laga normal. Tiga laga penyisihan dilalui dengan hasil seri yakni 2-2 melawan Ghana, serta skor kacamata melawan Guinea Bissau dan juara bertahan Kamerun. Jika melihat tren tersebut plus hasil imbang melawan Maroko, bukan tak mungkin laga Senegal melawan Benin bakal berlanjut ke adu penalti.

Striker Senegal, Sadio Mane, terang-terangan menghindari skenario adu tos-tosan melawan Pasukan Tupai. Selain karena Benin terbukti lihai di adu penalti, Mane punya pengalaman buruk tersendiri. Dua dari tiga tendangan penalti yang diambilnya pada Piala Afrika 2019 berakhir dengan kegagalan.

“Gagal menendang penalti pada dua pertandingan [lawan Kenya dan Uganda] bukanlah rasio yang baik,” ujar striker Liverpool itu.

Sementara itu, striker veteran Benin, Mickael Pote, memilih merendah dengan menyebut timnnya bukanlah tim terkuat di turnamen kali ini. “Namun semangat tim kami tidak ada duanya,” ujar dia. Merujuk rekor pertemuan tim, Senegal sedikit di atas angin karena sukses memenangi tiga dari empat perjumpaan melawan Benin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya