SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KAIRO — Badai besar sempat menghantam Timnas Nigeria saat mereka gagal lolos dari kualifikasi Piala Afrika secara beruntun pada tahun 2015 dan 2017. Performa buruk itu seperti anomali mengingat Elang Super, julukan Nigeria, adalah jawara di Piala Afrika 2013.

Penampilan mereka dalam Piala Afrika 2019 di Mesir jelas dinanti publik sepak bola yang ingin melihat Nigeria kembali ke masa kejayaannya. Dengan pemain yang malang melintang di kompetisi Eropa macam Alex Iwobi (Arsenal), Wilfried Ndidi (Leicester City) hingga William Troost-Ekong (Udinese), Nigeria diklaim menjadi tim kuda hitam paling berbahaya di Piala Afrika edisi kali ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karakter pantang menyerah ala Elang Super mulai membuat para rival bergidik saat mereka menumbangkan juara bertahan Kamerun dengan skor 3-2 di babak 16 besar turnamen. Tim asuhan Gernot Rohr itu mampu comeback dari ketertinggalan 1-2 di babak pertama untuk mengunci kemenangan dengan skor 3-2. Eks striker Watford, Odion Ighalo, saat itu menjadi bintang tim dengan mencetak dua gol. Satu gol lagi dicetak Iwobi.

Ekspedisi Mudik 2024

Kemenangan itu seperti menjawab keraguan saat Nigeria dibekuk Madagaskar dengan skor 0-2 pada laga terakhir fase grup. Skuat Gernot Rohr dituntut kembali menunjukkan rasa lapar serupa saat melawan Afrika Selatan (Afsel) dalam perempat final Piala Afrika 2019 di Stadion Internasional Kairo, Kamis (11/7/2019) dini hari WIB. Odion Ighalo mengaku akan mati-matian di laga tersebut untuk menjaga asa Nigeria meraih trofi pertama setelah enam tahun.

“Kami ingin memenangi trofi keempat kami [di Piala Afrika], tapi Afsel jelas juga menginginkan trofi serupa. Banyak tim yang termotivasi ketika melawan Nigeria, tapi kami siap,” ujar Ighalo yang kini membela Shanghai Shenhua, dilansir Daily Nation, Selasa (9/7/2019).

Nigeria memang perlu berhati-hati jika tak ingin bernasib sama dengan Mesir, yang dibekuk Afsel dengan skor 0-1 di babak 16 besar. Meski tak memiliki nama besar, Bafana-Bafana memiliki pendekatan yang bisa membuat tim agresif seperti Nigeria kehilangan akal.

Saat melawan Mesir, pelatih Afsel Stuart Baxter tak segan menerapkan pressing tinggi. Afsel juga memiliki winger berbahaya dalam diri Percy Tau dan Thembinkosi Lorch. Mantan kapten Nigeria, Jay-Jay Okocha, bahkan sudah mewanti-wanti Elang Super agar waspada dengan sayatan kedua sayap tersebut.

“Saya percaya dengan tim, tapi saya khawatir tentang Lorch dan Tau. Mereka adalah pemain paling berbahaya milik Afrika Selatan.”

Faktor sejarah juga tak terlalu memihak Nigeria. Dari lima pertemuan terkini, Elang Super belum pernah menaklukkan Afsel (empat seri, satu kalah). Kali terakhir Nigeria memetik kemenangan yakni saat membekuk Afsel 2-0 di laga persahabatan, Agustus 2013. Striker Afsel, Lebo Mothiba, meyakini Stuart Baxter bakal kembali menemukan pendekatan jenius seperti saat tim membekuk Mesir.

Baxter sendiri sudah pernah menaklukkan Nigeria di kualifikasi Piala Afrika, Juni 2017. Saat itu Afsel unggul 2-0. “Dia adalah bosnya, dia tahu apa yang akan dia lakukan. Kami hanya perlu mengikuti instruksinya dan memberikan yang terbaik,” ujar Mothiba, dilansir Sowetan Live.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya