SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Striker Pantai Gading, Didier Drogba (kanan), berjalan dengan gontai meninggalkan lapangan setelah timnya dikalahkan Nigeria 1-2 pada perempat final Piala Afrika di Royal Bafokeng Stadium, Senin (4/2/2013) dini hari WIB. JIBI/SOLOPOS/Reuters

PHOKENG – Kapten sekaligus striker Pantai Gading, Didier Drogba, mengaku harapannya mempersembahkan Piala Afrika bagi negaranya bersama para generasi emas sudah berakhir. Ini diungkapkan Drogba setelah Pantai Gading gagal melaju ke semifinal Piala Afrika 2013.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantai Gading gagal melanjutkan kiprahnya di Piala Afrika setelah di perempat final tumbang oleh Nigeria dengan skor 1-2 di Royal Bafokeng Stadium, Senin (4/2/2013) dini hari WIB. Dua gol Nigeria disematkan Emmanuel Emenike dan Sunday Mba di menit 43 dan 78, sedang gol balasan Pantai Gading diciptakan gelandang milik Newcastle, Cheikh Tiote di menit ke-50.

Kandasnya Pantai Gading terbilang cukup mengejutkan. The Elephants, julukan Pantai Gading, semula memang diunggulkan karena bertabur para bintang yang tersebar di liga-liga elite Eropa, seperti Drogba, Yaya Toured an Salamon Kalou.

Wajar jika lantas masyarakat Pantai Gading menaruh harapan besar bagi timnya untuk mengulang sukses tahun 1992, saat negaranya untuk kali pertama merebut juara di Benua Hitam. Namun, harapan Pantai Gading kembali gagal.

Bagi Drogba, kegagalan ini menjadi akhir bagi mimpinya menjuarai Piala Afrika. Maklum, usia eks striker Chelsea ini sudah menapaki 34 tahun dan kemungkinan tak akan tampil lagi di Piala Afrika edisi mendatang.

“Ini sudah berakhir,” ujar striker 34 tahun itu dilansir Eurosport.

Trofi Piala Afrika seakan-akan memang selalu menjauh dari Pantai Gading. Padahal dalam empat edisi terakhir, tim yang menghuni peringkat pertama negara Afrika di ranking FIFA itu mampu melaju ke partai puncak sebanyak dua kali, yakni 2006 dan 2012.

Sayang, peruntungan Pantai Gading tak berjalan mulus. The Elephants kembali menemui kegagalan.

Para pemain Pantai Gading yang biasanya selalu riuh, kali itu tampak sepi. Tak ada lagi celoteh dan salam hangat saat melewati para pekerja media selepas kekalahan dari Nigeria itu.

Penjaga gawang Pantai Gading, Boubacar Barry, pun meninggalkan lapangan secara diam-diam. Sambil tertunduk, ia mengusap-usap matanya yang tampak berkaca-kaca.

“Ini sangat menyakitkan,” ujar bek tengah Souleman Bamba. “Kami merupakan tim favorit, tapi sayangnya kami tak mampu mengelola apa yang kami inginkan, yakni memenangi kompetisi ini.”

“Kami memulai babak kedua dengan sangat bagus, kami mampu menyamakan kedudukan. Tapi, untuk beberapa alasan kami tak bisa menambah gol dan merasakan penyesalan,” imbuhnya.

Pada babak semifinal, Nigeria akan ditantang Mali, Rabu (6/2/2013) malam WIB. Mali ke empat besar setelah  pada babak sebelumnya menyingkirkan tuan rumah, Afrika Selatan, melalui adu penalti.

Sementara, pada semifinal lainnya, Burkina Faso, yang mengeliminasi Togo 1-0, akan menghadapi Ghana, Kamis (7/2/2013) dini hari WIB.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya