SOLOPOS.COM - Ilustrasi/goal.com

Ilustrasi/goal.com

SINGAPURA—Singapura dan Thailand saling bersaing mendapatkan kehormatan menjadi tim yang empat kali menjuarai turnamen sepak bola Asia Tenggara, ketika keduanya bertemu dalam laga final turnamen Piala Suzuki AFF, Rabu (19/12/2012).

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Kedua tim ini sudah menyandang masing-masing tiga gelar dalam enam edisi turnamen dan mereka bertemu dalam laga dua leg final, setelah keduanya gagal maju ke semi final turnamen 2010. Tetapi setelah masa dua tahun mengecewakan itu, keduanya berhasil memuncaki laga penyisihan grup masing-masing sebelum bertarung di semi final dan sama-sama maju ke putaran final.

Thailand melakoni kampanye mereka dengan amat mengesankan, memenangi semua pertandingan grup melawan Filipina, Myanmar dan Vietnam, sebelum menyingkirkan juara bertahan Malaysia dengan agregat 3-1 pada laga empat besar.

Tim “War Elephants” itu belum pernah memenangi gelar dalam satu dekade ini tetapi tim asuhan Winfried Schaefer itu kini menjadi tim favorit setelah menjalakan 12 gol dalam lima pertandingan dan striker Teerasil Dangda menjadi pencetak gol terbanyak dengan lima gol.

Bersama Datsakorn Thonglao, mereka merupakan duet lini tengah yang handal dan disebut-sebut sebagai tim pemenang setelah menjadi runner-up pada 2007 dan 2008. “Saya tidak pernah berada pada tim yang menang dalam Piala Suzuki AFF. Ada celah dalam karir saya. Saya ingin mendapatkannya tahun ini,” kata pemain berusia 28 tahun itu.

Datsakorn akan melakukan adegan balas dendam atas kekalahan dari Singapura pada final 2007, ketika tembakan keras Khairul Amri sembilan menit menjelang laga usai pada leg kedua itu, membuat tim Lions itu menang agregat 3-2.

Amri didera serangkaian cedera empat tahun lalu, tetapi ia berhasil menyarangkan gol tunggal dalam laga dua leg semi final yang berlangsung keras saat mereka menang atas Filipina.

Kemenangan itu menyusul kemenangan Singapura di babak penyisihan atas tetangga mereka Malaysia dan kalah 0-1 atas Indonesia, sebelum mereka kecolongan dua gol tapi akhirnya menang 4-3 atas Laos.

Kapten Shahril Ishak tampil apik dengan mencetak empat gol sedangkan pemain berusia 42 tahun Aleksandar Duric, yang akan pensiun usai turnamen, menjadi pencetak gol tertua ketika menjebol gawang Malaysia.

“Seperti tim kami, Thailand memiliki tim bagus gabungan dari pemain muda dan tua. Saya kira pertandingan final akan menarik sekali karena dua tim besar bertanding merebutkan piala bergengsi di sepak bola Asia Tenggara,” kata striker veteran itu.

“Bagi saya, bermain pada laga terakhir saya di Stadion Jalan Besar dalam menolong tim nasional, merupakan momentum spesial bagi saya. Ada dua sisa pertandingan bagi saya dan saya akan menikmati final khusus ini,” katanya.

Pertandingan leg pertama akan dilangsungkan di lapangan Jalan Besar Singapura, Rabu, dan pertandingan ulang diadakan di Stadion Supachalasai Bangkok, Sabtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya