SOLOPOS.COM - Mantan pesepakbola nasional yang kini menjadi anggota DPR Papua Jack Komboy (kiri) didampingi Anggota Komisi Eksekutif (exco) PSSI Djamal Aziz (kedua kanan) bertemu Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (tengah) didampingi Ketua Komisi X DPR RI Teuku Riefky Harsya (kedua kiri) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (29/5). Mereka mengadukan nasib Persipura terkait batalnya pertandingan Persipura vs Pahang FA dalam babak 16 besar Piala AFC karena pembekuan PSSI. JIBI/Antara/Hafidz Mubarak A

Pila AFC 2015 yang mestinya mempertemukan Persipura Jayapura vs Pahang FA Malaysia di babak 16 besar bermasalah gara-gara tiga pemain Pahang tak memperoleh visa.

Solopos.com, JAYAPURA-Persipura Jayapura menuntut digelar pertandingan ulang melawan Pahang FA dalam babak 16 besar Piala AFC 2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Laga yang dijadwalkan di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa (26/5/2015) lalu itu batal diselenggarakan. Sebab, tiga pemain Pahang FA tidak mendapatkan visa kedatangan di Indonesia sehingga mereka memutuskan kembali ke Malaysia.

Ekspedisi Mudik 2024

Pembatalan laga tersebut membuat Pahang FA menuntut diberikan kemenangan walk over (WO) sehingga bisa memastikan langkah ke babak selanjutnya tanpa perlu susah payah melawan Persipura.

“Kami tidak mau jika kami harus kalah walk over (WO). Bermain di mana pun kami siap. Artinya kalau kami kalah, kami tidak rugi karena sudah bertanding,” kata media officer Persipura, Ridwan Bento, seperti dilansir bola.net, Jumat (29/5/2015).

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah berupaya mengirimkan surat kepada AFC untuk meminta digelar pertandingan ulang. Akan tetapi, surat tersebut tidak mendapatkan tanggapan dari federasi sepak bola Asia itu.

Menurut Bento, AFC hanya mengakui federasi sepak bola sah di Indonesia, yakni PSSI, yang sedang dibekukan Kemenpora melalui Surat Keputusan (SK) nomor 01307. “AFC hanya melihat federasi yang sah. Jika Kemenpora yang memberikan surat, itu akan percuma. Kami hanya menginginkan pertandingan ulang meski pun tidak bermain di kandang sendiri, Stadion Mandala,” tutur Ridwan.

Ridwan menuntut pemerintah bertanggung jawab atas insiden yang merugikan skuat berjuluk Mutiara Hitam itu. “Kami hanya meminta kepada pemerintah bertanggung jawab atas kejadian ini. Jika pertandingan ulang itu tidak ada, hal tersebut akan menjadi kerugian besar buat kami. Apalagi, kami sudah memastikan bahwa Persipura tidak bersalah atas kejadian itu,” imbuh dia.

Sementara itu, Kemenpora berjanji memperjuangkan hak bertanding Persipura dengan melawat ke Kantor AFC di Kuala Lumpur, Malaysia, pekan depan. Namun, mereka akan lebih dulu mengirimkan surat permohonan kepada AFC.

“Sore ini kami akan mengirimkan surat kedua kepada AFC. Jika tidak mendapat respons, hari Senin [1/6/2015] utusan Menpora dan teman-teman Persipura bersama-sama ke Kuala Lumpur untuk mendatangi langsung kantor AFC,” jelas Sekretaris Menpora, Alfitra Salamm, dilansir liputan6.com, Jumat.

Kendati demikian, Kemenpora enggan menjamin upaya tersebut bakal berhasil. Mereka menilai seluruh keputusan soal pertandingan ulang berada di tangan AFC yang sedang melakukan investiga terkait permasalahan visa tiga pemain Pahang FA.

“Saya adalah pendukung Persipura di ISL 2014 lalu. Kini, kami akan berupaya agar Persipura dapat bertanding kembali dengan Pahang. Yang kami dapat lakukan saat ini adalah berkomunikasi dengan AFC. Pokoknya Persipura harus dapat bermain lagi,” tutur Menpora Imam Nahrawi lewat sambungan telpon. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya