Physical Distancing Covid-19: Kuliah Daring Kampus UNS Solo Lanjut Hingga 20 Mei

Solopos.com, SOLO — Pembatasan aktivitas di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo diperpanjang hingga 20 Mei. Perpanjangan tersebut mengingat situasi wabah virus corona Covid-19 regional dan nasional yang belum terkendali.

Hari Buruh di Solo: Tidak Ada Demo, Kapolres Bagi Sembako ke Ratusan Buruh

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketentuan perpanjangan ini tertuang pada surat edaran (SE) Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Aktivitas di Kampus Universitas Sebelas Maret mulai tanggal 1 hingga 29 Mei 2020

“Menyikapi perkembangan penyebaran wabah penyakit infeksi Covid-19 secara regional dan nasional. Serta sebagai tindak lanjut dari SE Rektor Nomor 13 /UN27/SE/2020 tanggal 26 Maret 2020 tentang Pemberlakuan Pembatasan Aktivitas di Kampus UNS. Kami memandang perlu menetapkan perpanjangan sampai 29 Mei 2020,” tulis SE yang ditandatangani Rektor Jamal Wiwoho, Rabu (29/4/2020).

Pembatasan Aktivitas Kampus UNS Solo

SE juga memuat ketentuan yang sama dengan SE sebelumnya. Antara lain perkuliahan dilakukan secara daring dan bekerja dari rumah work from home (wfh) bagi seluruh pegawai UNS (dan penjadwalan bagi pegawai tertentu) selama pandemi Covid-19 masih berlangsung.

RS UNS Solo Siapkan 10 Ruang Isolasi Berkapasitas 42 Pasien

Namun pegawai Rumah Sakit (RS) dan Medical Center UNS tetap masuk kerja dengan jadwal yang akan diatur oleh Direktur Rumah Sakit UNS.

“Khusus pegawai Rumah Sakit dan Medical Center UNS, baik tenaga medis, paramedis dan tenaga kependidikan tetap masuk kerja, dan akan diatur tersendiri oleh Direktur Rumah Sakit UNS,” lanjut SE tersebut.

Sementara itu, Jamal kepada wartawan beberapa waktu lalu mengatakan, pembatasan aktivitas ini juga dibarengi dengan pembatasan akses keluar masuk Kampus.

Mahasiswa UNS Solo Positif Covid-19 Sembuh dan Sudah Tinggalkan RS

“Saat ini akses masuk sudah diberlakukan satu pintu yaitu melalui pintu utama sebelah selatan atau bulevar namun dengan mempertimbangkan akses tempat-tempat vital dan kepentingan darurat,” ujarnya di Gedung Rektorat.