SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo Abdullah Suwarno mengimbau pengusaha hotel untuk menerapkan etika bisnis selama low season Januari-Februari. Pasalnya, selama masa sepi itu pelaku usaha hotel tak jarang melakukan perang tarif kamar.

“Pihak hotel harus melakukan strategi pemasaran yang lebih baik. Tim pemasarannya harus bergerak untuk menyiasati masa sepi itu,” ujarnya saat ditemui wartawan di Balekambang Pasar Ikan dan Resto, Senin (7/1/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Abdullah, harga kamar yang diturunkan secara tidak proporsional justru dapat menurunkan citra hotel. Ia berharap para pengusaha hotel dapat menerapkan kebijakan penurunan harga kamar dengan bijak. Hotel berbintang misalnya jangan sampai banting harga seperti hotel kelas melati.

“Pelaku usaha harus menjaga jati diri dari masing-masing hotel jangan sampai hotel berbintang dua dan tiga masuk ke kelas melati. Kami hanya dapat mengimbau kepada mereka, kami harapkan semua hotel menerapkan persaingan yang sehat. Semua hotel harus memegang etika bisnis,” terangnya.

Lebih lanjut, pertumbuhan hotel pada tahun ini diproyeksikan akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Menurut pengamatannya, pada akhir Desember hingga sekitar tanggal 1-2 Januari rata-rata hotel di Kota Bengawan ini masih ramai. Awal tahun yang baik itu diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih baik di tahun-tahun sebelumnya.
Jika dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus, pertumbuhan usaha hotel di Solo diharapkan mampu mencapai 3%-4% di akhir tahun. Meski demikian, pelaku usaha juga harus menghadapi tantangan terberat selama 2013 yaitu kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan upah minimum karyawan (UMK).

Selain itu, PHRI juga akan bekerja sama dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah Solo (BPPIS) untuk menggaet wisatawan melalui event-event yang diadakan di Solo. Pada akhir April nanti, Bengawan Travel Mart akan diadakan di Solo. Event itu diharapkan mampu berkontribusi pada peningkatan okupansi hotel di Solo.

General Manager Kusuma Sahid Prince (KSPH) Purwanto Yudhonagoro mengatakan salah satu strategi yang diterapkan selama low season adalah membenahi kualitas fisik dan sumber daya manusia (SDM) hotel. Masa itu akan diisi dengan training karyawan serta renovasi beberapa kamar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya