SOLOPOS.COM - PHRI Boyolali menggelar sertifikasi dan uji kompetensi di Hotel Front One Airport, Ngemplak, Boyolali, Rabu (20/4/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI–Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Boyolali menggelar sertifikasi dan ujji komptensi profesi pariwisata bidang house keeping di Front One Hotel Airport, Ngemplak, Boyolali, pada Kamis (20/4/2023)

Uji kompetensi dan sertifikasi tersebut demi meningkatkan kompetensi dan sertifikasi kemampuan para house keeper di Boyolali. Kegiatan tersebut difasilitasi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Ketua PHRI Boyolali Shaufan Husnika mengungkapkan kegiatan tersebut bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata Housekeeper (LSP Par HK) dan Indonesian Housekeepers Association (IHKA) Soloraya.

“Sertifikasi ini berfungsi untuk menyatakan orang ini memang layak atau berkompeten di bidangnya,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat (21/4/2023).

Shaufan menyatakan dalam kegiatan sertifikasi berstandar ASEAN sehingga diakui oleh negara-negara yang tergabung dalam asosiasi tersebut.

Ia mengungkapkan sertifikasi uji Kompetensi bidang housekeeping yang akan diujikan adalah Executive Housekeeper sertifikat Level VI, Assistant Executive Housekeeper sertifikat Level V, dan Housekeeping Supervisor sertifikat Level IV,.

Selain itu Housekeeping Administration sertifikat Level III, Room Attendant sertifikat Level II, Publik Area sertifikasi Level II, dan Laundry Attendant Level II.

“Di sertifikasi ini ada pelatihan dan praktik seperti membersihkan dan merapikan kamar. Tentunya kalau orang berpengalaman sudah kelihatan jika mereka bisa bekerja di bidangnya,” kata dia.

Shaufan melanjutkan sertifikasi juga penting dilaksanakan agar house keeper di wilayah Boyolali setara dengan daerah lain. Selain bisa menyetarakan, house keeper yang tersertifikasi bisa lebih percaya diri dalam bekerja karena diakui berkompeten di bidangnya.

Selain itu, sertifikat kompeten nantinya dapat digunakan untuk melamar pekerjaan sekaligus mempermudah house keeper mengembangkan karier ke jenjang yang lebih tinggi.

“Ada 54 yang ikut kompetensi dan sertifikasi. Semua sudah diuji kompetensinya dan melengkapi semua dokumen pendukung yang dimiliki setiap peserta. Hasilnya semua direkomendasikan bahwa mereka kompeten di bidang dan levelnya,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu asesor kompetensi bidang house keeping, Muhammad Aminuddin, mengungkapkan dalam kegiatan tersebut timnya bertugas untuk melakukan verifikasi portofolio para peserta.

Ia juga melakukan observasi demonstasi untuk membuktikan asesi berkompeten di bidang yang diujikan.

Untuk mendapatkan kompetensi tersebut, maka peserta sertifikasi harus dapat membuktikan, baik secara verifikasi portofolio, praktik demonstasi, wawancara, dan tes terulis.

“Pentingnya sertifikasi bagi para house keeper ini untuk mendapatkan legalitas dan kekompetensian mereka di bidang masing-masing. Selain itu, hal tersebut merupakan persyarakat audit level perbintangan hotel,” jelasnya.

Amin menjelaskan syarat hotel mendapatkan level perbintangan empat dan lima jika minimal 50% plus satu karyawannya telah tersertifikasi dari BNSP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya