SOLOPOS.COM - Direktur Utama PT Phapros Tbk, Iswanto (kedua dari kiri) bersama direktur lainnya membaca laporan keuangan 2014 pada RUPS di Gumaya Hotel, Kota Semarang, Kamis (21/5/2015). Phapros membukukan laba bersih Rp45 miliar. (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Phapros mencatatkan penjualan obat generik hingga Rp296 miliar pada tahun ini.

Kanalsemarang.com, SEMARANG Penjualan obat generik PT Phapros Tbk. selama 2014 mencapai Rp296 miliar. Angka itu naik 54,9% dari tahun 2014 lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Utama PT Phapros, Iswanto mengatakan adanya kebijakan pemerintah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memicu penjualan obat generik menyumbangkan profit terbesar perusahaan. ”Penjualan produk obat generik naik sampai 54,9 persen dari Rp191,9 miliar pada 2013 menjadi Rp296 miliar pada 2014,” katanya kepada wartawan seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2014 di Gumaya Hotel, Kota Semarang, Kamis (21/5/2015).

Namun, di sisi lain, penjualan produk lain Phapros mengalami penurunan. Produk obat branded ethical turun sebesar 18% dari tahun sebelumnya Rp191,7 miliar, menjadi Rp155.9 miliar pada 2014. Demikian pula untuk over the counter (OTC) turun sebesar 14.2% menjadi Rp89,5 miliar pada 2014, dari tahun sebelumnya senilai Rp104 miliar.

Penurunan ini, menurut Iswanto karena adanya proses switching atau perpindahan dari ethical atau obat yang dibeli melalui resep dokter ke obat generik akibat adanya kebijakan pemerintah tentang BPJS Kesehatan.

”Meski 2014 merupakan tahun penuh dinamika bagi industri farmasi nasional, tapi Phapros masih bisa meningkatkan penjualan senilai Rp578 miliar, naik sebesar 10,8 persen dengan laba bersih mencapai Rp45 miliar, tumbuh sekitar 8%,” ungkap Iswanto.

50% Laba Ditahan
Direktur Keuangan Phapros, Budi Ruseno menambahkan dari laba bersih senilai Rp45 miliar sebesar 50% dibagikan dalam bentuk deviden atau senilai Rp22,6 miliar. ”Sedang 50 persen lagi laba ditahan untuk mendukung pengembangan usaha,” tukas dia.

Guna meningkatkan profit pada tahun-tahun mendatang, Iswanto mengatakan, telah melakukan beberapa kebijakan antara lain menjadikan Phapros sebagai contract manufacturing organization (CMO) khususnya untuk produk parentra. ”Kami juga berencana memperluas pasar ekspor dengan memprioritaskan produk parentra yang sudah diakui Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM] sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia,” beber Iswanto.

Sementara dalam RUPS PT Phapros juga menetapkan susunan komisaris yang baru masing-masing Dandossy Matram; Prof. Dr. Fasli Jalal; dan Drs. Masrizal A. Syarief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya