SOLOPOS.COM - Kepala Kantor Kemenag Wonogiri, Cahyo Sukmana (tengah), memberi sambutan di acara Konferensi Kerja PGRI Cabsus Kemenag Wonogiri di Pondok Dahar An Nuur, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Rabu (24/11/2021).(Rudi Hartono/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Khusus (Cabsus) Kementerian Agama (Kemenag) Wonogiri menyiapkan berbagai program untuk meningkatkan kapasitas para guru.

Program dirancang dalam Konferensi Kerja PGRI Cabsus Kemenag Wonogiri di Pondok Dahar An Nuur, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Rabu (24/11/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada kesempatan itu dilaksanakan juga peluncuran buku, Moderasi Beragama dalam Pembelajaran Masa Depan. Kegiatan diikuti 17 pengurus dan sembilan kepala satuan kerja PGRI Cabsus Kemenag Wonogiri. Hadir dalam acara itu, Kepala Kantor Kemenag Wonogiri, Cahyo Sukmana dan Ketua PGRI Wonogiri, Mulyatno.

Ketua PGRI Cabsus Kemenag Wonogiri, Joko Supriyanto, saat ditemui Solopos.com di sela-sela kegiatan, menyampaikan Konferensi Kerja digelar sebagai tindak lanjut hasil Rapat Kerja PGRI Wonogiri.

Baca Juga: Hujan Terus Menerus, Wonogiri Waspada Bencana

Para pengurus PGRI Cabsus Kemenag Wonogiri berfoto bersama di sela acara Konferensi Kerja PGRI Cabsus Kemenag Wonogiri di Pondok Dahar An Nuur, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Rabu (24/11/2021). (Rudi Hartono/Solopos)
Para pengurus PGRI Cabsus Kemenag Wonogiri berfoto bersama di sela acara Konferensi Kerja PGRI Cabsus Kemenag Wonogiri di Pondok Dahar An Nuur, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Rabu (24/11/2021). (Rudi Hartono/Solopos)

Hasil keputusan Rapat Kerja PGRI Wonogiri memberi amanah pengurus cabang agar meningkatkan profesionalisme dan integritas guru, meningkatkan karakteristik guru sebagai contoh dan inspirasi, dan menciptakan pembelajaran yang berkualitas berbasis teknologi disesuaikan dengan kondisi terkini.

“Keputusan itu kami tindaklanjuti dengan menggelar Konferensi Kerja ini. Kegiatan ini untuk merancang program-program yang akan direalisasikan 2022. Kami punya bidang. Masing-masing bidang menyiapkan program yang berkenaan dengan keagamaan karena kami di bawah Kemenag,” kata Joko yang juga Kepala MTsN 5 Wonogiri di Kecamatan Manyaran itu.

Bidang yang dimaksud, meliputi organisasi dan kaderisasi, pengembangan profesi, pengembangan karier, penegakan kode etik, dan penelitian dan pengabdian masyarakat. Selain itu kerja sama dan pengembangan usaha, kesejahteraan dan ketenagakerjaan, pemberdayana perempuan, komunikasi dan informasi, pembinaan kerohanian, dan biro advokasi.

Guru yang terdaftar di PGRI Cabsus Kemenag sebanyak 347 orang. Mereka merupakan guru yang mengajar di madrasah dan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang mengajar di berbagai sekolah. Mereka berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Menurut Joko, ada anggota non-PNS, tetapi jumlahnya sedikit. “Yang non-PNS tersebut anggota luar biasa,” ulas Joko.

Baca Juga: Kompleks, Masalah Pupuk Bersubsidi di Wonogiri Belum Terurai

Ketua PGRI Cabsus Kemenag Wonogiri, Joko Supriyanto, menunjukkan buku, Mederasi  Beragama dalam Pembelajaran Masa Depan di sela acara  Konferensi Kerja PGRI Cabsus Kemenag Wonogiri di Pondok Dahar An Nuur, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Rabu (24/11/2021).(Rudi Hartono/Solopos)
Ketua PGRI Cabsus Kemenag Wonogiri, Joko Supriyanto, menunjukkan buku, Mederasi Beragama dalam Pembelajaran Masa Depan di sela acara Konferensi Kerja PGRI Cabsus Kemenag Wonogiri di Pondok Dahar An Nuur, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Rabu (24/11/2021).(Rudi Hartono/Solopos)

Pada Konferensi Kerja kali itu dilaksanakan peluncuran buku, Moderasi Beragama dalam Pembelajaran Masa Depan. Buku itu berisi 18 tulisan karya 18 guru anggota PGRI Cabsus Kemenag Wonogiri. Karya-karya itu merupakan karya terbaik yang dijaring melalui lomba penulisan artikel, essai, dan karya tulis ilmial yang digelar 2021 ini.

Buku tersebut bernomor kode internasional atau International Standard Book Number (ISBN). Buku itu dapat meningkatkan angka kredit bagi para penulis yang berguna untuk pengurusan kenaikan pangkat. Karya para penulis terdiri atas tiga tema besar, yakni moderasi, pembelajaran jarak jauh (PJJ), dan pengembangan madrasah.

“Topik yang diangkat dalam tulisan, seperti tentang pembelajaran masa depan, pembelajaran berkarakter, menciptakan moderasi di madrasah/sekolah, dan sebagainya. Ke depan kami akan mengembangkan buku ini menjadi jurnal ilmiah pendidikan agar punya nilai lebih lagi,” kata Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya