SOLOPOS.COM - Karyawan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melakukan pengecekan stasiun pipa yang mendistribusikan gas ke sebuah perusahaan di Kawasan Industri Wijayakusuma Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (28/6/2016). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

PGN Semarang memperluas jaringan pipa distribusi di Kota Semarang demi melayani lebih baik pelaku industri dan warga setempat.

Semarangpos.com, SEMARANG – PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGN) memperluas infrastruktur jaringan pipa compressed natural gas (CNG) di Kota Semarang. Jika sebelumnya, aliran gas alam asal Cepu itu diandalkan untuk memenuhi kebutuhan energi primer Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok, maka kini gas itu telah didistribusikan juga oleh PGN Semarang ke lebih dari 116.400 pelanggan rumah tangga, 1.879 usaha kecil dan komersial, serta 1.576 industri berskala besar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Area Head PT PGN Semarang Edy Sukamto mengatakan saat ini pihaknya sedang merampungkan pembangunan 9 km pipa gas di kawasan industri Wijaya Kusuma, Kota Semarang. “Dengan selesainya proyek di kawasan industri Wijaya Kusuma akan menambah pengguna gas bumi dari kalangan industri. Sudah ada lima calon pelanggan industri baru di Semarang yang siap menikmati aliran gas bumi PGN,” katanya di Semarang, Selasa (28/6/2016).

Compressed natural gas (CNG) yang bisa dinikmati pelaku industri Kota Semarang untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar mereka berasal dari Lapangan Gundih, Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng). Gas alam itu lalu dialirkan ke fasilitas penyimpanan dan distribusi CNG di Tambak Lorok. CNG Plant Tambak Lorok merupakan fasilitas kompresi dan penyimpanan aman gas alam tersebut.

Infrastruktur lain pipa gas bumi PGN lainnya di Semarang adalah fasilitas cluster compressed natural gas di Tambak Aji. Infrastruktur ini merupakan hasil inovasi PGN yang tidak harus mengandalkan mulut sumur gas bumi untuk dapat memasok gas bumi ke pelanggan. “Fasilitas cluster CNG Tambak Aji sepanjang sembilan kilometer km sudah beroperasi sejak 2015 dengan dilengkapi dengan pressure reducing station gas bumi berkapasitas 1.000 m3/jam,” ujarnya.

Menurut Edy, PGN Semarang kini sudah melayani delapan pelanggan industri di Kawasan Tambak Aji dan 150 pelanggan rumah tangga dengan konsumsi gas sekitar 150.000 m3/bulan. ”Biaya bulanan penggunaan gas pelanggan rumah tangga rata-rata Rp33.000/bulan,” ungkapnya.

Dia menambahkan biaya tersebut lebih murah sekitar 40% dibandingkan bila menggunakan elpiji, karena harga gas Rp3.300/m3, sedangkan elpiji Rp6.000/m3. ”Kami akan terus mengembangkan pelayanan gas agar bisa dinikmati seluruh warga Semarang,” harap Edy.

Secara nasional, PT PGN telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 116.400 pelanggan rumah tangga. Selain itu, 1.879 usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan, serta 1.576 industri berskala besar dan pembangkit listrik. Adapun pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, sampai Papua.

Sementara Direktur PT PGN, Dilo Seno Widagdo dalam rilisnya menyatakan total infrastruktur pipa gas PGN saat ini mencapai lebih dari 7.100 km, setara 76% infrastruktur pipa gas bumi hilir di seluruh Indonesia. “Ini bukti bahwa PGN terus berkomitmen memperluas jaringan gas bumi di tanah air,” ungkap dia.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya