SOLOPOS.COM - Situs Gunung Lanang (JIBI/Harian Jogja/dok)

Situs Gunung Lanang (JIBI/Harian Jogja/dok)

KULONPROGO—Para peziarah situs Gunung Lanang di Desa Sindutan, Temon kembali meminta agar petilasan itu tidak tergusur proyek bandara. Jika tergusur, pemerintah dianggap tidak menghargai sejarah dan budaya.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Tesir,61, warga Dusun Ngentak, Jangkaran yang ditemui di Gunung Lanang, Rabu (15/11/2012) malam mengharapkan situs peninggalan leluhur itu tidak tergusur proyek bandara. Kalau sampai tergusur, tentunya akan menyakitkan hati warga yang kerap menyambangi lokasi tersebut untuk berziarah.

“Saya biasa datang ke sini kalau malam satu suro untuk ngalap berkah. Jangan sampai tergusur karena saya meyakini bisa ada efek sampingnya kalau sampai tergusur,” kata Tesir. Masih menurut dia, jika sampai tergusur, tentu menggambarkan para pimpinan tidak menghargai sejarah dan kebudayaan masyarakat.

Pemerhati kebudayaan Jawa, Ki Suwalji dari Paguyuban Kadang Gunung Lanang juga mengharapkan situs itu jangan sampai tergusur proyek bandara. Pasalnya, Gunung Lanang merupakan tempat bersejarah peninggalan Kerajaan Mataram.

“Harapan kami tidak tergusur. Kalau masuk areal okelah, tapi seperti di Pangkalan Adisucipto, ada tempat keramat namanya Wotgaleh, tetap dipelihara, tidak tergusur meskipun dalam areal. Gunung Lanang harus tetap terjaga. Harapan kami tetap terpelihara,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya