SOLOPOS.COM - Foto: Gary Evano

Jakarta–Namanya juga bandara internasional, wajarlah bila di Soekarno-Hatta kita banyak menjumpai berbagai spanduk maupun petunjuk dalam bahasa Inggris. Sayangnya, tulisan-tulisan tersebut ada yang ditulis dengan bahasa Inggris yang kacau.

Misalnya saja papan penunjuk penyewaan mobil, tur dan travel di bandara yang terletak di Cengkareng, Tangerang, Banten itu. Dalam papan tertulis, Comport, Easy, Cheapers, Safety. Padahal maksudnya, Comfort (nyaman), Cheaper (lebih murah), dan Safe (aman).

Tidak hanya itu, dalam papan itu tertulis Droop and Pick Up padahal seharusnya Drop and Pick Up karena mengacu pada makna menurunkan dan menaikkan.

Gambar itu dijepret oleh salah satu penumpang pesawat yang berada di bandara tersebut, Gary Evano. Tidak hanya satu gambar yang menunjukkan kesalahan penulisan dalam bahasa Inggris, namun ada beberapa.

“Sebagai orang Indonesia saya malu dan prihatin dengan penggunaan Bahasa Inggris yang salah dan tidak sesuai dengan grammar (tata bahasa) dan ejaan yang benar,” kata Gary, Jumat (10/12).

Gambar hasil jepretan Gary yang menunjukkan kesalahan penulisan, juga terdapat dalam petunjuk mesin penjualan (vending machine). Di mesin penjual minuman tersebut tertulis kalimat, Slowly Shack and Drink. Padahal seharusnya kata shack tertulis shake yang berarti kocok.

Di atas kalimat itu masih ada kata-kata yang tampaknya hanya bisa dimengerti oleh penulisnya sendiri yaitu drink shall feed after ice feeding.

Masih ada contoh lainnya seperti,If you see something suspect or can be disturbed aviation safety, please call us:. Sedang tulisan Mesin Belum Beroperasi diterjemahkan dengan Mechine haven’t operation.

Gary menambahkan, khususnya bagi turis yang berasal dari negara lain, petunjuk, peringatan, maupun tata cara pembelian di vending machine yang berbahasa Inggris sangatlah penting. Bila tidak, hal ini bisa membuat turis-turis dari luar negeri kebingungan.

“Saya rasa ini akan merusak first impression (kesan pertama) mereka terhadap Indonesia karena Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan tempat pertama yang mereka singgahi ketika sampai di Indonesia,” lanjut Gary.

Gary menyarankan pihak pengurus bandara agar merekrut designer/copywriter yang bisa berbahasa Inggris dengan baik dan benar. Hal ini penting supaya bisa mengoreksi bahasa Inggris untuk publikasi sebelum dipasang.

“Saya mengambil foto-foto itu sekitar tahun lalu, tapi sampai sekarang sepertinya masih ada di sana (Bandara Soekarno-Hatta). Saya juga lihat tulisan serupa di Surabaya dan beberapa bandara di Indonesia,” tutup anak muda ini.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya