SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jayapura [SPFM], Hingga sore tadi, situasi di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua masih mencekam. Sejumlah anggota Brimob dan Polsek Ilaga masih berjaga di lokasi kejadian. Sebelumnya, dua kelompok warga di Kabupaten Puncak, Papua, terlibat bentrok di Kampung Kimak, Distrik Ilaga yang mengakibatkan 17 orang tewas karena terkena panah dan lemparan batu.

Bentrokan warga tersebut terjadi mulai Sabtu (30/7) pukul 14.00 WIT hingga Minggu (31/7) pukul 06.00 WIT. Diketahui, 13 orang tewas berasal dari kelompok Tomas Tabuni, sedangkan empat orang lainnya dari pihak Simon Alom. Aksi tersebut juga mengakibatkan rumah dan mobil dinas Elvis Tabuni terbakar, serta honai yang tidak luput dari amukan massa. Bentrok diduga dipicu ketidakpuasan warga pendukung Elvis Tabuni, Ketua DPRD Kabupaten Puncak, dan pendukung Simon Alom, mantan caretaker Bupati Kabupaten Puncak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya Ketua DPRD Puncak Elvis Tabuni mengatakan tahapan Pemilukada di Puncak patut ditinjau kembali karena KPUD setempat  melanggar pasal 11 UU Nomor 9 tahun 2010. Sehingga ia meminta pemilukada ditunda. Namun belakangan, pernyataan itu dibantah Ketua KPUD Puncak Nas Labene, dan menegaskan tidak ada alasan Pemilukada di Puncak ditunda. [miol/dev]

Ekspedisi Mudik 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya