SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIB/SOLOPOS/doK)

Solopos.com, SUKOHARJO – Permintaan masyarakat pada Pemadam Kebakaran (Damkar) Sukoharjo semakin bervariasi. Selain program operasi tangkap tangan (OTT) Tawon, Pemadam Kebakaran juga menangani ular dan kera yang masuk rumah.

Kali ini, Pemadam Kebakaran mengevakuasi kucing yang terjebak di pucuk pohon. Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Sukoharjo Margono mengatakan, memang ada berbagai permintaan saat ini dari masyarakat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Selain tawon, kini mereka juga meminta damkar mengatasi persoalan ular, kera dan sekarang kucing. ”Tetap kita layani namanya permintaan masyarakat,” papar dia, Rabu (2/10/2019).

Margono mengatakan evakuasi kucing ini dilakukan petugas pemadam kebakaran setelah menerima laporan dari masyarakat. “Tadi pagi [Rabu] kami menerima laporan pengaduan dari masyarakat di wilayah RT003 RW 004 Mancasan, Kelurahan Mandan ada kucing terjebak diatas pohon,” katanya.

Margono mengatakan laporan diterima sekitar pukul 05.30 WIB. Seusai menerima laporan, petugas pemadam kebakaran langsung menuju ke lokasi.

Tiba di sana, pemadam kebakaran langsung mengevakuasi seokor kucing yang terjebak di pucuk pohon.

Dengan menggunakan tangga mobil pemadam kebakaran, petugas mengevakuasi kucing tersebut. “Kucingnya tidak bisa turun ke bawah karena berada paling atas di pohon. Jadi kita turunkan, alhamdulillah bisa diturunkan,” katanya.

Permintaan Unik

Margono mengatakan permintaan mengevakuasi kucing cukup unik. Pihaknya mengaku beberapa kali menerima permintaan mengevakuasi kucing seperti kucing terjebak dalam sumur.

Selain itu mengevakusi kucing, keahlian lain adalah menangkap ular juga beberapa kali dilakukan petugas pemadam kebakaran. Beberapa kasus ular ini di antaranya menangkap ular yang masuk dalam rumah. “Kami juga menangkap kera, beberapa minta tolong ke pemadam kebakaran,” katanya.

Menurut Margono, hal ini berarti masyarakat semakin percaya terhadap Damkar Sukoharjo. Mereka merasakan langsung keberadaan petugas di lapangan. Sementara untuk penanganan sarang tawon sendiri tahun ini total ada seratusan yang ditangani.

Dalam melakukan pemusnahan sarang tawon tersebut petugas menggunakan pakaian tertutup. Hal itu untuk menghindari sengatan lebah. Selain itu, pihaknya juga membawa kresek besar untuk tempat sarang.

Tren kasus teror sarang tawon meningkat dari tahun ke tahun. Merujuk data, kasus teror sarang tawon yang ditangani sepanjang 2017 tercatat ada 219 kasus, dan 2018 terdapat 284 kasus.

“Di tahun ini dari catatan selama Januari sampai sekarang ada 316 kasus. Artinya teror sarang tawon masih terus terjadi dan trennya meningkat,” kata dia.

Dia mengatakan tim Pemadam Kebakaran terus menerima panggilan dari warga yang meminta pertolongan untuk mengatasi persoalan teror sarang tawon di lingkungannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya