SOLOPOS.COM - Budi Waseso. (JIBI/Solopos/Antara)

Petisi online dukung Kabareskrim kini muncul setelah sebelumnya ada petisi copot Kabareskrim.

Solopos.com, JAKARTA-Bila sebelumnya ada peitisi online Copot Kabareskrim Budi Waseso, kini muncul petisi tandingan Dukung Kabareskrim Budi Waseso Menegakkan Hukum Tanpa Tebang Pilih.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sosok sentral yang menjadi perhatian dalam petisi tersebut, Komjen Pol. Budi Waseso pun angkat bicara mengenai petisi dukungan dirinya itu.

“Yang menilai biarkan masyarakat bukan saya,” kata pria yang akrab dipanggil Buwas itu di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/7/2015).

Selain masyarakat, soal penilaian dia serahkan kepada atasannya yaitu Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti dan Presiden Joko Widodo. Biarlah kedua orang tersebut yang memberikan penilaian kerjanya sebagai Kabareskrim.

Kabareskrim menegaskan dirinya merupakan orang yang terbuka, dalam bekerja berusaha melaksanakannya dengan baik tanpa gelap mata. Sehingga wajar bila ada sebagian masyarakat yang memberikan dukungan.

“Biasa itu, kan pada akhirnya kepribadian dan pekerjaan saya dinilai masyarakat,” katanya.

Komjen Waseso tak memungkiri ada sebagian masyarakat yang melihat kinernya secara sepintas tanpa melihat utuh. Namun dia meminta kepada pihak agar memberikan penilaian secara utuh dan transparan.

“Itu lebih baik dibanding tidak melihatnya secara utuh. Lihat saja lebih banyak mana yang berbicara tentang saya secara positif atau negatif,” katanya.

Petisi online “Dukung Kabareskrim Budi Waseso Menegakkan Hukum Tanpa Tebang Pilih,” digagas oleh Neta S Pane dan Adrianus Meliala. Saat ini sudah ada 4.879 pendukung yang telah membubuhkan tandatangan.

Isi petisi mendukung proses hukum yang sedang berlangsung dan tak ada hubungannya dengan Bapak Presiden RI. Soal penetapan tersangka dua komisioner Komisi Yudisial sudah sesuai dengan KUHAP yaitu minimal dua alat bukti.

Kemudian, laporan Sarpin masuk ke delik aduan, sehingga jika pelapor dan terlapor melakukan mediasi dan pelapor mencabut laporannya, maka perdamaian bisa ditempuh.

Selain itu dipaparkan pula prestasi Komjen Buwas selama menjabat Kabareskrim yaitu mengungkap kasus korupsi bernilai miliaran rupiah seperti kondensat, UPS, kasus Stadion Gedebage, korupsi Gubernur Bengkulu, Bupati Bengkalis, dan Kotabaru serta yang lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya