SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SAN JUAN- Petinju legendaris Puerto Rico Hector “Macho” Camacho, yang tertembak di kepalanya pada pekan lalu, dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu, kata dokter.

Kematian petinju itu menjadi akhir tragis dari karir Camacho yang telah memenangi gelar juara di tiga kelas yang berbeda, namun masih harus berjuang mengatasi kecanduan obat-obatan dan alkohol.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Camacho (50) mengalami serangan jantung pada Jumat malam dan kemudian dokter memutuskan untuk mencabut semua peralatan medis yang masih melekat padanya, kata Dr Ernesto Torres, Direktur Centro Medico de Rio Piedras, rumah sakit tempat petinju itu dirawat setelah ia ditembak pada Selasa lalu.

“Sudah tidak ada lagi yang bisa kita lakukan untuknya,” ujar Torres.

Camacho dinyatakan telah mengalami kematian batang otak pada Kamis. Dokter segera menginformasikan kepada keluarga Camacho bahwa semua peralatan medis pendukung hidup petinju itu telah dicabut pada Sabtu.

Ibu Camacho, Maria Mathias pada Jumat menyatakan bahwa dirinya sepakat dengan penilaian dokter bahwa juara dunia tinju itu tidak akan bisa disembuhkan lagi.

Petinju itu, pada Selasa, telah ditembak ketika berada di dalam mobilnya di luar toko minuman keras di San Juan. Sopir petinju itu, Alberto Mojica Moreno (49) tewas dalam insiden penembakan itu.

Masih belum diketahui apakah Camacho menjadi target pembunuhan atau terjebak dalam aksi kekerasan yang bersifat random. Salah satu peluru menembus saluran arteri di leher Camacho hingga melumpuhkan aliran darah ke otaknya.

Camacho merupakan petinju yang sangat mewarnai era 1980-an setelah ia memenangi gelar juara dunia di tiga kelas berbeda, yakni super ringan, ringan dan kelas walter.

Dengan catatan rekor bertandingnya 79-6-3 dengan 38 KO, nama Camacho sejajar dengan petinju-petinju besar dunia lainnya seperti Oscar De La Hoya, Julio Cesar Chavez, Sugar Ray Leonard, Felix Trinidad, Ray Mancini dan Greg Haugen.

Namun karena kencanduan obat-obatan dan alkohol, akhirnya membuat Camacho harus sering berhadapan dengan masalah hukum di luar ring.

Pada awal tahun ini, kepolisian AS menuduh Camacho melakukan penganiayaan terhadap anak setelah petinju itu membanting anaknya sendiri ke lantai di rumah mantan istrinya di Florida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya