SOLOPOS.COM - Petinju Filipina Manny "Pacman" Pacquiao menjalani sesi pengambilan gambar sebagai bintang iklan produk Sido Muncul di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (8/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Nani-Humas Sido Muncul)

Petinju dunia Many Pacquiao alias Pacman ingin bertemu DPR untuk berterima kasih soal penundaan eksekusi Mary Jane.

Solopos.com, JAKARTA – Pimpinan DPR akan menerima kunjungan petinju kelas welter weight asal Filipina, Manny “Pacman” Pacquiao, yang ingin mengucapkan terima kasih kepada Indonesia atas penundaan eksekusi mati Mary Jane Veloso.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mengucapkan terima kasih kepada Indonesia yang sudah memberikan kebijaksanaan untuk menunda [eksekusi mati Mary Jane],” kata Ketua DPR Setya Novanto di Gedung Nusantara III, Jakarta, Jumat (10/7/2015).

Dia mengatakan pertemuan itu direncanakan berlangsung di Ruang Pimpinan DPR Gedung Nusantara III, Jakarta, siang ini pukul 13.00 WIB.

Novanto menegaskan Pacquiao tidak akan ikut campur dan mengintervensi kedaulatan hukum Indonesia karena hal itu tidak bisa diganggu gugat.

“Dalam proses hukum Mary Jane, dia [Pacquiao] menghargai kedaulatan hukum di Indonesia,” ujar dia.

Dia mengatakan Pacquiao dengan segala hormat meminta ke pimpinan DPR agar memfasilitasi dirinya bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengucapkan terima kasih atas tertundanya eksekusi mati Mary Jane.

Setya menjelaskan sebelum bertemu dengan Pacquiao, dirinya sempat meminta klarifikasi kepada Kedutaan Filipina di Indonesia.

Novanto menanyakan apakah Pacquiao akan mengintervensi kasus hukum Mary Jane, namun pihak Filipina mengaku Pacman hanya hanya ingin berterima kasih kepada Indonesia.

“Saya tanya ke kedutaan Filipina di Indonesia apakah dia mau intervensi Mary Jane atau tidak, kalau tidak maka saya mau menerima kunjungannya,” kata politikus Partai Golkar itu.

Sebelumnya Jaksa Agung Prasetyo memastikan menunda eksekusi mati terhadap terpidana mati Mary Jane Veloso. Prasetyo memastikan kebijakan itu diambil setelah adanya permohonan dari Pemerintah Filipina melalui presidennya.

“Iya, ditunda karena terakhir ada permohonan dari Filipina melalui presiden, ternyata hari ini ada yang menyerahkan diri. Jadi dia menyatakan bahwa dia merekrut Mary Jane,” kata Prasetyo, di Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Indonesia akan memberikan kesempatan kepada Mary Jane untuk memberikan kesaksian pada pengadilan di Filipina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya