SOLOPOS.COM - Sapi di Desa Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri. (Akhmad Wakid/JIBI/Solopos)

Peternakan Wonogiri program asuransi sapi minim peminat.

Solopos.com, WONOGIRI — Program Asuransi Usaha Ternak Sapi yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian belum banyak diikuti oleh peternak di Wonogiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada 2017 ini, belum ada satu persen jumlah sapi yang didaftarkan dalam program yang bertujuan melindungi peternak sapi itu. Kepala Bidang Peternakan Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislapernak) Wonogiri, Sutardi, mengatakan hanya 126 sapi yang diasuransikan dari total 62.800 sapi betina di Wonogiri.

Meski ada batasan kuota, namun jumlah tersebut menurutnya masih jauh dari kuota yang ditentukan. “Ini masih kurang banyak. Kalau jumlah sapi di Wonogiri ada 157.000 ekor. Sedangkan sapi betina 40 persennya,” ujar dia ketika dihubungi Solopos.com, Kamis (10/8/2017).

Dia mengimbau bagi peternak sapi untuk mendaftarkan hewan ternaknya agar ikut dalam program asuransi itu. Peternak yang mendaftarkan sapi dalam program yang mendapat subsidi dari pemerintah bekerja sama dengan PT. Jasindo itu hanya membayar premi senilai Rp40.000 per ekor dalam satu tahun.

“Biaya Premi seharusnya Rp200.000 per ekor dalam satu tahun. Tetapi mendapat subsidi dari pemerintah sebesar Rp160.000 per ekor dalam satu tahun,” beber Sutardi.

Dia menjelaskan, jika hilang karena dicuri atau mati karena penyakit, kecelakaan dan beranak, maka akan mendapat ganti rugi senilai Rp10 juta per ekor sehingga peternak dapat meneruskan usahanya.

“Syaratnya harus sapi betina sehat, berumur minimal satu tahun, masih produktif, dan memiliki identitas yang jelas,” terang dia.

Menurut Sutardi, program itu sudah di sosialisasikan secara luas. Dia mempersilakan kepada peternak sapi yang ingin mengansurasikan hewan ternaknya untuk mengambil formulir di Kantor Dislapernak pada jam kerja. “Wonogiri masih terbuka banyak. Bagi peternak yang ingin bergabung bisa ambil formulir di kantor,” imbuhnya.

Sementara itu, peternak sapi asal Kerjo Lor, Ngadirojo, Wisnu, mengaku belum mengansurasikan hewan ternaknya. Dia memiliki empat ekor sapi betina dewasa dan seekor sapi betina yang baru lahir. “Saya belum mengetahui sosialisasi mengenai program ini,” kata pria yang sudah empat tahun beternak sapi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya