SOLOPOS.COM - Seorang personel TNI dari Koramil Miri, Sragen, ikut menyemprot cairan desinfektan ke kandang ternak milik warga Dukuh Kapulogo RT 013, Desa Brojol, Miri, Sragen, Selasa (31/1/2017). (Istimewa/Koramil Miri)

Peternakan Sragen, sapi milik warga Miri mati karena terserang demam akut.

Solopos.com, SRAGEN — Sapi milik Kardi, 57, warga Dukuh Kapulogo RT 013, Desa Brojol, Kecamatan Miri, Sragen, ditemukan mati di kandangnya, Senin (30/1/2017) lalu. Sapi itu mati karena demam akut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Tim Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen dibantu Koramil Miri kemudian menyemprot puluhan kandang di lingkungan RT 013 tersebut untuk antisipasi penyebaran penyakit. Kematian sapi itu bukan disebabkan penyakit hewan menular tetapi demam akut yang menyerang sapi sejak dua pekan terakhir.

Kardi, saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Kamis (2/2/2017), masih kecewa atas kematian sapinya itu. Sapi jantan milik Kardi baru berusia 8,5 bulan. Sapi jenis limosin itu merupakan sapi anakan yang gemuk.

“Kalau dijual harganya bisa sampai Rp15 juta. Sebelumnya makannya ya banyak. Tetapi sejak dua pekan terakhir tidak nafsu makan. Saya sempat minta batuan dokter hewan untuk mengobati dan menyuntiknya. Tiba-tiba pada Senin pagi saya kaget karena melihat sapi itu sudah kaku tak bernyawa. Dari gejala kematiannya tidak ada lendir atau sesuatu yang mencurigakan. Akhirnya sapi itu saya kuburkan,” kata Kardi.

Setelah kematian sapi itu, tim dari Disnakan Sragen datang untuk menyemprot semua kandang di lingkungan RT 013. Dia mengklaim kandang sapinya bersih, karenanya ia tak tahu kenapa sapinya bisa mati. “Dari dokter hewan juga tidak bilang penyakit apa yang menyerang sapi saya itu,” imbuhnya.

Tim dokter hewan Disnakan yang dikoordinasi drh. Mulyani Sriwiyati dan drh. Agus Toto datang satu hari sesudahnya untuk menyemprot semua kandang ternak di lingkungan RT 013. Agus Toto sebenarnya ingin melakukan pengobatan rutin ke Pasar Hewan Sumberlawang.

Saat dalam perjalanan, ia mendapat laporan dari mantri hewan Kecamatan Miri tentang adanya sapi yang mati itu. “Ya, ada empat dokter hewan langsung meluncur ke Brojol. Yang disemprot disinfektan itu ada 28 kandang di RT 013. Namun, saya belum mengetahui penyakit yang diderita sapi milik Kardi itu,” tuturnya.

Terpisah, Kabid Kesehatan Hewan Disnakan Sragen, drh. Mulyani Sriwiyati, menjelaskan kematian sapi di Brojol itu kemungkinan karena demam akut dan bukan penyakit menular. Nanik, sapaan akrabnya, menyampaikan diagnosis itu didasarkan pada riwayat sakitnya hewan dan gejala klinis yang muncul pada kasus kematian sapi itu.

“Jadi bukan kasus penyakit hewan menular seperti antraks. Sapi itu pernah demam tinggi. Kemudian sembuh dan demam itu terulang lagi hingga akhirnya mati,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya