SOLOPOS.COM - Pengelola Kelompok Ternak Damar Wulan Desa Jurug, Kecamatan Sooko, Ponorogo, Cahyo M.S., menuangkan susu hasil perasan peternak di tempat pendingin susu, Sabtu (16/4/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Peternakan Ponorogo yakni peternakan sapi perah di Desa Jurug, Kecamatan Sooko, menghasilkan susu 1.100 liter/hari.

Madiunpos.com, PONOROGO — Produksi susu sapi di Kelompok Ternak Damar Wulan Desa Jurug, Kecamatan Sooko, Ponorogo, mencapai 1.100 liter/hari atau 33.000 liter/bulan. Sedangkan harga susu sapi dari peternak kini Rp4.600/liter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Madiunpos.com di lokasi pengepulan susu sapi perah di Desa Jurug, Sabtu (16/4/2016), sejumlah peternak membawa milk can atau wadah yang terbuat dari alumunium untuk membawa susu ke tempat pengepulan milik Kelompok Ternak Damar Wulan.

Selanjutnya, susu yang ada di milk can ditakar di tempat pengukuran dan kemudian dimasukkan ke dalam tempat pendingin.

Pengelola Kelompok Ternak Damar Wulan Jurug, Cahyo M.S., mengatakan seluruh peternak sapi perah yang tergabung di kelompok ternak setiap hari menyetorkan susu hasil ternaknya ke pengepul. Dari 30 peternak yang tergabung di kelompok ternak itu setiap harinya menghasilkan 1.100 liter susu sapi.

Selanjutnya, susu yang telah terkumpul tersebut disimpan di tempat pendingin dan dikirimkan ke Tulungagung.

“Sebelum susu dikirim ke industri susu di Tulungagung, susu harus didinginkan terlebih dahulu dengan suhu 2 derajat Celsius. Ini supaya bakteri yang terkandung di dalam susu tidak bisa berkembang biak dan susu tidak akan cepat basi,” jelas dia saat berbincang dengan Madiunpos.com.

Cahyo menyampaikan satu liter susu dari petani dihargai senilai Rp4.600 dengan sistem pembayaran setiap bulan. Saat peternak mengirimkan susu tersebut, pengelola terlebih dahulu mencatatnya dan setiap bulan akan ditotal jumlah uang yang harus dibayarkan ke peternak.

Dia menyampaikan sebenarnya kebutuhan susu sapi perah masih sangat tinggi. Namun, karena keterbatasan sapi perah, peternak di Damar Wulan hanya menyanggupi stok susu 1.100 liter/hari.

Lebih lanjut, Cahyo menyampaikan pada musim penghujan kualitas susu sapi perah milik peternak menurun. Namun, produksi susu justru meningkat dibandingkan saat musim kemarau. Saat musim hujan, sapi perah mengonsumsi rumput dengan kadar air yang tinggi, sehingga memengaruhi kualitas susu.

“Tetapi, kualitas susu pada musim penghujan masih bisa diterima di industri. Industri di Tulungagung kan memiliki standardisasi tersendiri, jadi sebelum masuk dicek terlebih dahulu. Dan selama ini susu dari Jurug selalu diterima,” jelas dia.

Kepala Desa Jurug, Danan Prihandoko, menambahkan ada sekitar seratusan warga Desa Jurug yang memiliki sapi perah. Ternak sapi perah menjadi salah satu produksi andalan Desa Jurug yang ikut membantu perekonomian desa setempat.

Dia menyampaikan saat ini ada sekitar 250 ekor sapi perah yang masih produktif. Menurut dia, peternakan sapi perah ini masih perlu dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya