SOLOPOS.COM - Ilustrasi peternakan ayam (JIBI/Solopos/Dok.)

Peternakan Jateng mendapatkan dukungan Charoen Pokphand Indonesia (CPI) yang membedah 100 kandang di wilayah setempat.

Semarangpos.com, SEMARANG — PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) meluncurkan Program Bedah 100 Kandang di Jawa Tengah (Jateng). Program itu diharapkan mampu memberikan sentuhan teknologi di kandang-kandang insan peternakan Jateng sehingga produktivitas usaha peternak—khususnya peternak unggas—bisa meningkatkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Selama ini, masih banyak peternak unggas yang masih tradisional,” kata Pimpinan Pusat PT CPI Mayjen TNI (Pur) Suparman, saat peresmian program Bedah 100 Kandang Jateng di Kota Semarang, Kamis (20/4/2017). Bersamaan peresmian Program Bedah 100 Kandang yang berlangsung di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Kota Semarang, digelar pertunjukan Wayang Orang (WO) Ngesti Pandowo Semarang dengan lakon Begawan Kilat Buwono.

Ekspedisi Mudik 2024

Sistem tradisional, kata Suparman, misalnya kandang yang masih bersifat terbuka, peralatan manual, dan sebagainya, yang secara efisiensi, teknologi, dan produktivitas masih sangat jauh dari yang diharapkan. Biaya pokok produksi yang harus dikeluarkan menjadi sangat besar, lanjut dia, tidak sebanding dengan fluktuasi harga komoditas telur dan daging ayam di pasaran sehingga perlu sentuhan teknologi.

“Kami berpikir bagaimana menolong peternak ini? Makanya, kami coba lakukan bedah kandang untuk meningkatkan performance. Sistem tradisional dalam beternak sedikit demi sedikit dibenahi,” katanya.

Pembenahan, lanjut Suparman, juga dilakukan terhadap fasilitas kandang, seperti tempat makan dan minum yang semula manual diganti otomatis, pengaturan sirkulasi udara yang lebih memadai, dan sebagainya. “Sampai saat ini, kami sudah bedah 36 kandang, sementara 33 kandang masih dalam proses pembenahan. Sisanya, dalam proses verifikasi. Kami sasar peternak di 18 kabupaten/kota di Jateng,” katanya.

Selain di Jateng, kata dia, program bedah kandang dilakukan juga CPI di sejumlah daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera yang menargetkan masing-masing 100 kandang untuk dibedah. Dengan kondisi kandang dan fasilitasnya yang optimal, kata Suparman, kondisi unggas akan lebih optimal, termasuk produktivitasnya yang berimplikasi terhadap naiknya harga jual komoditas yang dihasilkan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko menyampaikan ucapan terima kasihnya atas program bedah kandang yang diprakarsai PT CPI dengan menggandeng Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng. “Usaha ternak, khususnya unggas ini termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang prospektif dan bergeliat. Di Jateng, tersebar di berbagai daerah, seperti Kendal, Batang, Pekalongan, dan Wonosobo,” katanya.

Heru mengharapkan kemitraan antara Charoen Pokphand Indonesia dengan Pemerintah Provinsi Jateng yang sudah terjalin baik bisa semakin baik, terutama untuk memberdayakan masyarakat kecil agar lebih meningkat kesejahteraannya. “Dari sudah dihimpun, setidaknya populasi ternak ayam petelur sudah ada sembilan juta ekor. Itu baru sebagian di Jateng. Bayangkan, setiap harinya mampu dihasilkan 500 ton telur,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya