SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging ayam (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Masyarakat harus mewaspadai dengan melihat secara saksama daging yang akan dibeli.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Peternakan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta masyarakat untuk mewaspadai peredaran daging “tiren” maupun oplosan seiring dengan meningkatnya harga daging menjelang Lebaran 2016.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Peternakan Gunung Kidul Krisna Berlian di Gunung Kidul, mengatakan bahwa pihaknya mewaspadai adanya peredaran daging oplosan dan ayam mati kemarin (tiren) di Gunungkidul.

Ekspedisi Mudik 2024

“Masyarakat harus mewaspadai dengan melihat secara saksama daging yang akan dibeli,” ujar Krisna seperti dikutip Antara, Selasa (28/6/2016).

Menurut dia, “tiren” dapat dilihat dari urat nadi di leher. Ayam yang disembelih dalam kondisi sudah mati, urat leher tidak akan putus. Berbeda dengan kondisi ayam yang disembelih dalam keadaan hidup, urat lehernya akan terputus.

“Kalau ayam mati disembelih di lehernya itu tidak akan terjadi kontraksi sehingga urat leher tidak akan putus,” katanya.

Selain dapat dilihat dari kondisi lehernya, menurut Krisna, ayam “tiren” dapat dideteksi dari kondisi tubuhnya, biasanya ayam “tiren” kondisinya akan lebam, berbeda dengan ayam yang disembelih saat kondisi hidup. “Ada tanda-tanda ayam tiren jangan dibeli,” katanya.

Sejauh ini, pihaknya tidak menemukan adanya peredaran daging sapi oplosan. Namun, pihaknya mengaku waspada mengingat saat ini harga daging sapi yang makin mahal.

“Bisa saja ada oknum pedagang nakal yang menjualnya,” katanya.

Daging sapi yang dioplos dengan babi atau binatang lain, dapat dilihat dari serat yang ada. “Biasanya serat daging sapi itu halus berbeda dengan daging babi,” kata dia.

Ia mengimbau seluruh warga agar mencurigai jika ada pedagang yang menjual daging dengan kondisi murah. “Kalau ada yang murah, patut diwaspadai,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya