SOLOPOS.COM - Ilustrasi peternakan ayam (JIBI/Solopos/Dok.)

Dinas Pertanian dan Pangan, Gunungkidul mengakui sulit berkordinasi dengan para pengusaha maupun para peternak ayam

 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Dinas Pertanian dan Pangan, Gunungkidul mengakui sulit berkordinasi dengan para pengusaha maupun para peternak ayam. Sehingga pemantauan keluar masuk ayam sulit didata.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan, Gunungkidul, Suseno Budi Sulistiyanto mengatakan para pengusaha kurang komunikasi.

“Inti atau pengusahanya kadang menambah area tidak memberi tahu membentuk plasma atau cabang baru tidak memberi tahu, stok kandang kosong juga tidak melaporkan,” ujarnya, Selasa (23/1/2018).

Saat ini Suseno mengatakan sangat sedikit Inti yang melaporkan secara rutin kegiatannya. Sementara itu disisi lain masih banyak plasma yang tidak diketahui Intinya darimana, dan juga tidak ada ijin maupun laporan berkala.

“Ya jadi kami tidak tahu semisal ada banyak kandang kosong dan secara tidak langsung mempengaruhi harga naik, karena mereka tidak ada laporan,” katanya.

Menurutnya saat ini sebenarnya sudah ada aturan terkait pendirian usaha ternak ayam. Namun masih banyak masyarakat yang kurang diketahui Suseno pemyebabnya apa sehingga terkadang banyak yang tidak melaporkan. Pihak Dinas tidak bisa menindak dalam permasalahan ini, hanya dapat memberikan himbauan kepada masyarakat.

Sebelumnya Salah satu pedagang daging ayam di Pasar Argosari, Wasiyanti mendapatkan info terkait mahalnya daging ayam yang sudah berlangsung sebulan ini, karena kandang-kandang ayam di Gunungkidul sedang kosong.

“Kurang tahu kenaikan harga, karena apa. Kalau di tempat biasa saya mengambil, katanya kandang-kandang ayam di Gunungkidul banyak yang kosong, jadi ambil dari daerah lain seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah. Otomatis tambah biayanya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya