SOLOPOS.COM - Ilustrasi menggembala kambing (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Peternakan Gunungkidul masih terganggu dengan serangan anjing hutan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Teror anjing hutan di wilayah Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus terus meluas. Total hingga saat ini ada 27 kambing milik warga yang menjadi korban. Rincianya 14 kambing mati di Dusun Danggolo, 12 kambing di Dusun Sureng dan satu kambing di Dusun Duwet.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : PETERNAKAN GUNUNGKIDUL : Kambing Mati Karena Serangan Anjing Hutan Terus Bertambah

Kepala Dusun Danggolo, Iwan Alamsyah mengatakan untuk pencegahan, Pemerintah Desa (Pemdes) Purwodadi melakukan beberapa langkah. Selain terus melakukan jumlah korban ternak mati, juga membuat kebijakan memperbolehkan membunuh anjing yang hidup di alam liar.

“Pak Kades sudah memerintahkan selain terus melakukan pengawasan pada hewan ternak, juga tidak memermasalahkan jika ada anjing yang berkeliaran dibunuh untuk antisipasi serangan yang lebih luas,” katanya, Jumat (18/8/2017)

Untuk antisipasi serangan, Iwan mengaku sudah menginstruksikan kepada warga untuk memindahkan hewan ternak yang dimiliki mendekat ke perumahan. Selama ini, lanjut dia, banyak warga yang memelihara hewan ternak di lokasi pertanian yang kandangnya jauh dari rumah warga.

“Kalau tidak mau dipindah, pemilik harus mengawasi di sekitar kandang. Tapi akan lebih baik kalau dipindah ke dekat rumah agar pengawasan lebih maksimal,” ujar dia.

Kepala Seksi Pemerintahan Desa Purwodadi, Suyanto mengatakan dalam kurun waktu sebulan terakhir terdapat 27 kambing mati karena diserang anjing hutan. Adapun rinciannya 14 kambing mati di Dusun Danggolo, 12 kambing di Dusun Sureng dan satu kambing di Dusun Duwet.
“Seluruh kambing mati memiliki ciri-ciri yang sama dengan luka gigit yang banyak terlihat di bagian leher,” katanya.

Menurut Yanto, untuk antisipasi warga desa akan menggerakan perburuan agar jumlah serangan terhadap hewan ternak dapat ditekan.
“Rencananya malam nanti [kemarin] kami akan berburu. Apalagi dalam beberapa kejadian banyak kambing mati terjadi pada malam Legi [dalam pasaran Jawa],” katanya lagi.

Terpisah, Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Suseno Budi membenarkan adanya tambahan korban kambing mati akibat diserang anjing hutan. Namun demikian, lanjut dia, data terakhir yang dilaporkan baru sebatas sepuluh kambing milik Wasiat, warga Dusun Danggolo, Purwodadi.

“Terakhir yang dilaporkan baru milik Wasiat dengan rincian tujuh kambing betina dan tiga jantan. Sedang yang lain belum ada,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya