SOLOPOS.COM - Kandang ayam yang berdiri di Dusun Grogol IX Desa Parangtritis Kecamatan Kretek Bantul. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Peternakan Bantul dii Parangtritis diduga berdiri di tanah negara

Harianjogja.com, BANTUL–Belasan kandang ayam pedaging ilegal yang berada di Dusun Grogol IX Desa Parangtritis Kecamatan Kretek dipersoalkan oleh warga. Bahkan warga asal Dusun Grogol IX yang tidak bersedia disebutkan identitasnya itu sudah melaporkan langsung hal tersebut kepada Bupati Bantul.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketika Harianjogja mendatangi lokasi, Senin (20/2/2017) siang, kabar tersebut ternyata benar. Setidaknya ada 13 unit kandang yang tersebar di sepanjang titik Dusun Grogol IX, tepatnya di sekitar lokasi proyek pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Kandang-kandang yang masih terlihat aktif itu kebanyakan berukuran kurang lebih 9 x 27 meter dengan kapasitas maksimal 2.000 ekor ayam.

Kepala Desa Parangtritis Topo mengakui, kandang-kandang ayam itu sudah menjamur sejak 4-5 tahun lalu. Ketika itu, jumlahnya memang tak sebanyak sekarang.

“Saat itu hanya ada 1-2 kandang saja. Tapi karena dirasa menguntungkan, semuanya ikut-ikutan membangun kandang,” katanya.

Sementara saat disinggung mengenai lahan milik negara, Topo membenarkan bahwa di wilayah tempat berdirinya kandang-kandang itu, sekitar 70% memang didominasi oleh lahan dengan status milik negara, sedangkan sisanya merupakan lahan milik pribadi. Itulah sebabnya, pihaknya merasa tak memiliki kewenangan jika harus melakukan teguran kepada warga pemilik kandang.

Topo menambahkan, sejak awal berdiri hingga sekarang, pihaknya belum sekali pun menerima laporan resmi dari warga terkait rencana pendirian kandang. Ia mengaku, sepanjang menjamurnya kandang itu, hanya sekali saja dirinya mendapatkan laporan dari warga.

“Itulah tidak secara resmi, cuma sekadar omong-omong saja. Ya karena saya merasa tak berhak memberikan jawaban dan keputusan, ya silakan saja, yang penting saya tidak mengizinkan, dan juga tidak melarang,” ucapnya.

Sementara, Amran, karyawan salah satu kandang yang berhasil ditemui mengaku, pemilik kandang tempatnya bekerja itu memang merupakan warga asli Desa Parangtritis.

Namun, juragannya itu tidak menjalankan usaha kandang tersebut sendirian, melainkan bersama seorang penyandang dana asal Kota Jogja. “Tapi saya tidak kenal siapa beliau,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya