SOLOPOS.COM - Sapi-sapi milik Tito Santoso di Desa Genengsari, Polokarto, Sukoharjo, Senin (20/6/2022). (Solopos/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO – Vaksinasi untuk memutus persebaran penyakit mulut dan kuku atau PMK di Kabupaten Sukoharjo telah dilaksanakan kali pertama  pada Sabtu (18/6/2022). Seusai vaksinasi, peternak diharapkan memastikan sapinya tetap berada di dalam kandang.

Imbauan pasca vaksinasi PMK itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno, Selasa (21/6/2022). “Sebaiknya tetap dikandangkan atau misal dilepas, tetap di lokasi kandang jadi tidak dibawa keluar lokasi kandang. Tidak ada [efek samping]. Prioritas vaksinasi, di desa zona hijau,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Peternakan DPP Sukoharjo, Arif Rahmanto, mengatakan vaksinasi juga telah dilaksanakan Senin (20/6/2022) dengan sasaran 100 dosis. “Vaksinasi pertama hari Sabtu, trus dilanjutkan hari Senin 100 dosis di Mertan [Bendosari], Begajah [Sukoharjo], dan Jagan [Bendosari],” jelasnya saat dihubungi.

Dia menambahkan saat ini jumlah kasus yang ada di Sukoharjo ada 610 ekor ternak terjangkit PMK. Angka tersebut termasuk dengan total kasus baru sebanyak 43 ekor. Sementara itu, jumlah ternak yang sembuh dari PMK sebanyak 71 ekor, potong paksa sebanyak 10 ekor dan 4 ekor mati. Saat ini, pihaknya masih terus menggalakkan pengawasan melalui tim keliling DPP.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 800.000 dosis vaksin dari Prancis untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak didistribusikan Kementerian Pertanian (Kementan) ke daerah-daerah, salah satunya Sukoharjo. Kementan diketahui telah memesan tiga juta dosis vaksin PMK.

Baca juga: Vaksinasi PMK Ternak Sapi di Sukoharjo, Jadi Percontohan di Jateng

Vaksin tersebut untuk kali pertama disuntikkan ke satu sapi milik peternak dari Kelompok Ternak Sumber Makmur, Juron, Mertan, Sukoharjo, Sabtu (18/6/2022).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meninjau langsung kedatangan vaksin itu di Bandara Soekarno-Hatta. Ia kemudian langsung bertolak ke Kabupaten Jamu pada Sabtu untuk melakukan apel dan kunjungan vaksinasi.

Mentan Syahrul mengatakan ingin membiasakan lagi penyuntikan vaksin PMK setelah 32 tahun mandek. Terkait dipilihnya Sukoharjo sebagai lokasi penyuntikan pertama di Jawa Tengah, menurutnya hanya kebetulan. Dari Sukoharjo, Mentan akan menghadiri penanaman padi IP 400 di Klaten.

“Kerja sama menjadi penting antara Kementerian Pertanian, jajaran provinsi, dan kabupaten bahkan bersama perguruan tinggi mengeluarkan asosiasi-asosiasi yang terlibat di dalamnya [untuk mengatasi PMK],” jelasnya seusai melakukan pengecekan vaksinasi PMK.

Baca juga: Ada 212 Perajin Gitar, Desa Ngrombo Sukoharjo Siap Sambut Delegasi G20

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya