SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Keberadaan sapi impor di pasar bebas telah menjadi ancaman serius bagi Boyolali sebagai salah satu daerah penghasil daging sapi di Jateng. Peternak yang ada saat ini dikhawatirkan bakal bangkrut akibat serbuan sapi impor ke Kota Susu.

Anggota Komisi III DPRD Boyolali, Y Sriyadi mengatakan saat ini para peternak sapi potong sudah dalam kondisi kolaps, karena harga sapi potong yang terus menurun. “Komisi III telah merekomendasikan kepada pemerintah untuk mencari solusi atas kondisi ini. Pasalnya peternak sudah mengalami kerugian yang cukup besar,” ujarnya kepada wartawan di DPRD Boyolali, Senin (21/6).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ditambahkannya, serbuan sapi impor di Boyolali ini sudah dalam taraf memprihatinkan. Menurut Sriyadi, saat ini para pedagang sapi yang selama ini membeli sapi lokal sudah beralih membeli sapi impor. Alasannya, karena harga jauh lebih murah dibandingkan sapi lokal.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sapi impor dijual secara kiloan. Harganya sangat fantastis bahkan lebih murah dibandingkan harga daging ayam,” papar dia. Dikatakannya, harga sapi impor hidup hanya berkisar Rp 13.000/kg. Sedang, harga ayam hidup mencapai Rp 14.000/kg. Bahkan, tambahnya, para pedagang diberi kemudian oleh para penjual sapi impor , yakni bisa membeli dalam bentuk daging dengan harga Rp 37.000/kg.

Sriyadi mengatakan dengan kondisi itu, usaha peternakan sapi rakyat yang tersebar di sentra sentra produsen sapi potong seperti di Kecamatan Ampel, Musuk, Cepogo dan Selo bakal segera berhenti usaha karena sapi impor telah merusak pasaran yang selama ini cukup menguntungkan para peternak sapi potong di Boyolali.

“Banyak peternak sapi lokal yang kolaps karena saat membeli sapi potong lokal empat bulan lalu dengan harga sebesar Rp 11 juta, namun setelah dipelihara selama 4 bulan harganya justru anjlok menjadi Rp 7 juta/ekor,” tandasnya.

Pihak Komisi III, jelas Sriyadi telah mengundang rapat kerja dengan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali namun tidak ada solusi yang dapat ditempuh untuk menyelamatkan Boyolali dari ancaman kehancuran konsep peternakan rakyat.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya