SOLOPOS.COM - Seorang peternak memberi makan sapi yang dipelihara di kandang komunal milik Kelompok Tani Andini Lestari, Dusun Pondokrejo RW 004, Lalung, Karanganyar, awal pekan kemarin. (Binti Sholikah/JIBI/SOLOPOS)


Seorang peternak memberi makan sapi yang dipelihara di kandang komunal milik Kelompok Tani Andini Lestari, Dusun Pondokrejo RW 004, Lalung, Karanganyar, awal pekan kemarin. (Binti Sholikah/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR–Sejumlah peternak sapi yang tergabung dalam Kelompok Tani Andini Lestari, Dusun Pondokrejo RW 004, Lalung, Karanganyar, menginginkan suntikan dana dari Pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk pengembangan peternakan tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Menurut Ketua RW setempat, Sudoto, pihaknya masih bermasalah dengan pengadaan pakan dan pengolahan kotoran sapi. Selama ini, peternak hanya mengandalkan pakan alami dari jerami dan rumput. Setiap hari peternak tersebut mencari rumput di sekitar waduk Lalung.

Sementara dua tabung biogas yang dipasang tidak mampu menampung jumlah kotoran sapi. Dia berharap jika mendapat bantuan dana bisa dimanfaatkan untuk membeli alat pengolah pakan ternak dari campuran jerami, rumput dan katul sehingga petani tidak harus mencari rumput setiap hari.

“Kalau ada alatnya kan kerja sehari bisa untuk pakan sebulan,” kata dia kepada Solopos.com, awal pekan kemarin.

Sejak didirikan pada 2012, kelompok tani tersebut mendapat bantuan dari berbagai pihak. Dana pembangunan empat kandang dan 10 kolam ikan diperoleh dari PNPM Mandiri. Sedangkan bantuan sapi tahap pertama sebanyak 52 ekor diperoleh dari Kementerian Pertanian dan beberapa bulan lalu kelompok tersebut kembali mendapat bantuan 10 ekor sapi.

Kandang yang memiliki 67 ekor sapi tersebut dikelola oleh 50-an peternak yang menjadi anggota kelompok tani itu. Masing-masing peternak mengelola satu sapi dengan memenuhi kebutuhan pakan setiap hari. Dari tiga kandang yang ada, salah satunya digunakan untuk tempat jerami. Sisanya untuk kandang sapi, separuh dari satu kandang digunakan untuk pembuatan pupuk kandang.

Di antara dua kandang tersebut terdapat dua tabung biogas yang disalurkan dengan selang ke tujuh rumah warga.  Sementara tumpukan kotoran sapi terlihat di sudut area kandang yang terletak di pinggir waduk Lalung tersebut. Kotoran sapi tersebut dibuat biogas dan pupuk yang dijual untuk petani.

Pupuk kandang itu dijual Rp100 per kilogram. Hasil penjualan digunakan untuk memperbaiki dan menambah perlengkapan bangunan serta membayar listrik. Kebutuhan air dipenuhi dari sumur yang terletak di samping kandang itu.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan dan Perikanan Karanganyar, Siti Sofiyah, berharap kelompok tani tersebut mampu mandiri dengan fasilitas yang telah diberikan dari pemerintah. Mereka diharapkan mampu mengelola dan mengembangkan sendiri kelompok tani itu karena sebelumnya mereka telah diberi bantuan berupa kandang, sapi dan tabung biogas.

Diakui, tahun ini pihaknya tidak memiliki anggaran untuk membantu pengembangan kandang tersebut. Pada dasarnya, lanjutnya, sistem penganggaran yang diajukan melalui proposal harus disetujui pemerintah pusat. Nantinya Kementerian Pertanian yang memberikan bantuan karena kandang komunal itu merupakan program pemerintah pusat.

“Harusnya bisa swadaya soalnya semua keuntungan kan untuk mereka sendiri,” kata dia saat ditemui Solopos.com di kantornya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya