SOLOPOS.COM - Apel Sapi (SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Apel Sapi (SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Boyolali (Solopos.com)–Para peternak sapi perah di Kecamatan Cepogo mengeluhkan harga pakan yang semakin melejit. Alhasil, mereka kesulitan untuk memberi makan pada sapi perahnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sutrisno, salah satu peternak sapi perah asal Dukuh Bener, Desa Gubug, Kecamatan Cepogo gigit jari merasakan harga pakan yang terus naik. Hal ini ia ungkapkan di sela acara Apel Sapi yang digelar di Dukuh Kadisono, Desa Gubug, Cepogo pada Rabu (20/7/2011).

Menurutnya, harga katul yang biasanya Rp 1.500 per kilogram kini melonjak jadi Rp 2.000 per kg. Belum lagi ditambah harga pakan lain seperti bren atau konsetrat, hijauan dan ketela.

“Padahal seekor sapi perah minimal membutuhkan katul 10 kg per harinya,” tuturnya kepada wartawan.

Misalkan saja, empat ekor sapi perah miliknya dalam sehari hanya menghasilkan susu rata-rata 10 liter per ekor. Sedangkan harga susu di KUD hanya sebesar Rp 2.700- Rp 3.000 per liter. Jadi dari seekor sapi perah dia hanya mampu meraih keuntungan sebesar Rp 27.000- Rp 30.000 per ekor saja.

Terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Veteriner (Kesmavet) Disnakan Boyolali, Mursyid mengakui tingginya harga pakan dan beban yang harus ditanggung para peternak. Disnakan juga terus mengupayakan peningkatan kesejahteraan peternak dengan cara meningkatkan kualitas susu.

(rid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya