SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Grobogan (Espos)–Sejumlah peternak sapi yang tergabung dalam kelompok tani ternak Martini Indah, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh mengeluhkan turunnya harga sapi yang berimbas pada bagi hasil mereka.

“Seluruh anggota kelompok tani ternak Martini Indah mengeluhkan harga sapi yang turun akhir-akhir ini sehingga bagi hasilnya sedikit. Bahkan ada anggota yang tidak dapat untung setelah memelihara selama tiga tahun,” jelas Ketua Martini Indah, Slamet Wibowo di sela-sela lelang sapi kelompoknya, di Desa Tambirejo, Selasa (22/2).

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Diakui Slamet, keuntungan anggota kelompoknya tahun ini sedikit bahkan tak jarang hanya balik modal. Kondisi ini berbeda dengan tiga tahun sebelumnya.

“Tiga tahun sebelumnya pas lelangan sebelumnya, masing-masing anggota bisa meraup keungtungan sekitar Rp 800.000. Namun kali ini balik modal sudah bagus. Turunnya harga sapi karena ada kebijakan sapi impor,” tutur Slamet.

Berdasar pantauan saat pelaksanaan lelang, harga sapi hanya kisaran Rp 3 juta hingga Rp 7, 5 juta. Sapi yang dilelang jenisnya, Simental, Brahman dan Limosin. “Semoga harga sapi kembali normal, sehingga anggota bisa meraih keuntungan lagi,” ujar Slamet.

Menurut Slamet, pembagian keuntungan sistemnya petani yang memelihara (penggado) setelah pelelangan mendapat 50 persen dari keuntungan setelah dikurangi modal pokok.

Kelompok tani ternak Martini Indah sudah kali ketiga mengadakan pelelangan sapi hasil arisan dari 260 anggotanya. Pelelangan itu sendiri dilakukan tiga tahun sekali. Uang iuran arisan sebesar Rp 100.000 yang ditarik tiga kali selama setahun itu dibelikan sapi indukan, yang kemudian dipelihara oleh anggota yang menang arisan.

Proses lelang sapi milik kelompok tani Martini Indah, diikuti belasan pedagang sapi dari sejumlah wilayah di Kabupaten Grobogan. Sebanyak 38 sapi yang dipelihara anggota kelompok tani dilelang.

“Ikut lelang sapi seperti ini untung-untungan. Kadang dapat sapi dengan harga murah kemudian untung saat dijual kembali. Namun tak jarang harganya anjlok sehingga rugi,” ujar Joko peserta lelang.

rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya