SOLOPOS.COM - Peternak memandikan babi di aliran anak Sungai Bengawan Solo di Desa Dagen, Kecamatan Jaten, Karanganyar pada Rabu (10/8/2022). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Peternak babi di Karanganyar diminta berhenti memandikan sembarangan ternaknya di aliran anak sungai Bengawan Solo atau tempat umum lainnya.

Hal ini seiring adanya dugaan temuan penyakit mulut dan kuku (PMK) meluas ke ternak babi di Karanganyar. Peternak juga diminta mengarantina hewan ternaknya jika suspek PMK.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kabid Peternakan Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Heri Sulistyo, mengatakan selama ini peternak babi biasa memandikan ternaknya di aliran anak  Sungai Bengawan Solo. Aktivitas ini ditemui disejumlah wilayah salah satunya di daerah Dagen.

Aktivitas ini sangat berisiko memperluas penyebaran virus. Oleh karenanya, ia meminta peternak agar menghentikan memandikan babi di sungai atau tempat umum lain.

Ekspedisi Mudik 2024

“Cegah penularan, jangan dulu memandikan babi di sungai. Virus bisa terbawa ke alirannya lalu mengenai ternak di hilir,” katanya kepada wartawan, Rabu (10/8/2022).

Baca Juga: Trauma PMK, Peternak Setuju Pasar Hewan Karanganyar Masih Ditutup

Heri mengatakan sejak munculnya dugaan virus PMK menyerang babi, pihaknya telah memantau  lokasi-lokasi peternakan hewan tersebut. Di Kabupaten Karanganyar, peternakan babi banyak tersebar di wilayah Sroyo dan Ngringo, Kecamatan Jaten.

Sejauh ini, Heri mengaku belum menemukan babi yang terindikasi suspek PMK. Meski demikian pihaknya meminta peternak langsung melakukan karantina terhadap hewan ternaknya jika terindikasi suspek PMK.

“Jika mengalami gejala PMK seperti demam dan lemas pada ternaknya langsung lakukan karantina. Jangan dicampur untuk antisipasi penyebaran,” tuturnya.

Dispertan PP juga meminta peternak jujur kepada petugas apabila menemukan hewan ternaknya terindikasi PMK. Petugas segera mengobati hewan apabila memang suspek PMK.

Baca Juga: Karanganyar Imbau Peternak Jaga Kebersihan Kandang Babi, Ini Tujuannya

“Tolong jujur agar bisa ditangani segera. Jangan sampai merebak. PMK ini bisa dicegah dan ternak bisa diobati,” katanya.

Jika tidak dicegah, dikhawatirkan PMK juga menyerang ternak lain seperti kambing, kuda, dan kerbau.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Karanganyar, Martadi, memastikan tidak ada penjualan babi di pasar hewan di Karanganyar. Terlebih lagi saat ini pasar hewan masih ditutup.

“Ternak babi di Karanganyar malah tidak dijual bebas di Karanganyar. Tapi itu pesanan beberapa daerah luar kota,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya