SOLOPOS.COM - Sapi jenis limosin dan metal berat mulai 600 kg hingga 800 kg milik peternak asal Cabeyan, Desa Pandeyan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Suparno, pada Rabu (1/5/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning W)

Solopos.com, KARANGANYAR–Peternak sapi asal Dusun Cabeyan, Desa Pandeyan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Suparno, yang hewan ternaknya dibeli Presiden Joko Widodo untuk kurban pada Iduladha 2023, mulai bersiap-siap.

Sedikitnya ada lima sapi jenis limosin dan metal, dengan berat di atas 600 kilogram (kg) yang siap ditawarkan untuk menjadi hewan kurban Presiden Jokowi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Suparno mengatakan untuk menjadi hewan kurban Presiden Jokowi harus memenuhi syarat baik kesehatan maupun berat sapinya. Dari pengalaman dua tahun ini, dia mengatakan pihak Kepresidenan memberikan syarat berat untuk sapi kurban Presiden Jokowi minimal 600 kg.

Kemudian dari hasil pengecekan kesehatan, sapi untuk hewan kurban Presiden harus bebas dari penyakit cacing hati dan tentunya dalam kondisi sehat.

“Saya ada lima ekor dari 10 ekor sapi yang akan dijual untuk hewan kurban. Jenisnya sapi limosin dan metal, beratnya saat kurban nanti diatas 600 kg,” kata dia ketika berbincang di lokasi kandang sapi pada Rabu (1/5/2024).

Suparno mengaku sangat menjaga kesehatan dan berat sapi ternaknya. Dengan harapan, sapi ternaknya bisa lolos untuk hewan kurban Presiden Jokowi di Iduladha tahun ini.

Untuk menjaga sapi tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit maupun virus, Suparno memberikan suntikan vitamin. Begitu pula untuk makanan sapi, dia mengolah sendiri bahan pangan ternaknya dari jagung, kulit kacang, konsentrat, polar dan lainnya. Dia juga sangat menjaga kebersihan kandang agar kesehatan sapi ternaknya terjaga hingga Iduladha nanti.

“Saya selalu rutin melakukan cek lab sapi. Alhamdulillah sampai sekarang sapi kondisi sehat dan bebas cacing hati semua,” katanya.

Bagi peternak, dia mengatakan sangat mewaspadai beragam penyakit yang bisa menjangkit hewan ternak sapi. Beberapa penyakit itu seperti penyakit mulut dan kuku (PMK), virus LSD (Lumpy Skin Disease) dan kini mulai diwaspadai munculnya luka pada bagian tubuh sapi. Penyakit yang diduga muncul karena virus tersebut saat ini tengah menghantui para peternak sapi.

“Kita tetap waspada dengan penyakit atau virus ke sapi. Salah satunya dengan menjaga kebersihan kandang dan memberikan vitamin ke sapi,” katanya.

Dia mengatakan harga jual sapi mulai mengalami kenaikan menjelang Iduladha ini. Untuk sapi ternaknya, dia mematok harga jual dari mulai Rp35 juta hingga Rp60 juta.

Dari tahun ke tahun, dia mengatakan pembeli sapi miliknya untuk hewan kurban berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Termasuk Presiden Joko Widodo yang membeli untuk hewan kurban di tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya